Makassar, Sonora.ID - Sulawesi Selatan termasuk Provinsi yang sigap membentuk tim percepatan penurunan stunting. Itu diakui Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani. Menurut dia, tim penurunan stunting sudah terbentuk di 24 Kabupaten/Kota se-Sulsel.
Dirinya pun memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Kota Makassar atas sinerginya selama ini dalam menurunkan angka stunting. "Setiap unsur pemerintah harus bekerjasama untuk menurunkan sunting baik pemerintah provinsi maupun kabupaten kota," ujar Andi Rita di Makassar, belum lama ini.
Saat ini, kata Andi Rita, secara keseluruhan stunting di Sulsel turun menjadi 27,4 persen. Namun angka tersebut masih cukup tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata nasional.
Ia mengatakan, target penurunan stunting tak bisa dicapai tanpa adanya kolaborasi dari lintas sektor. Perlu keterlibatan berbagai pihak dalam upaya penurunan stunting.
Seperti yang baru-baru ini dilaksanakan PT. Satwa Utama Raya, perusahaan bergerak di bidang peternakan dan makanan. Perusahaan tersebut menyalurkan makanan tinggi protein bagi masyarakat yang berpotensi memiliki anak stunting.
Andi Rita menjelaskan, bantuan dibagikan dalam dua tahap. Pertama yakni pembagian telur 90 ribu butir untuk 11 kecamatan di Kota Makassar. Tahap selanjutnya, bantuan akan disalurkan ke empat kecamatan.
"Bantuan ini merupakan pemberian dari orangtua asuh, untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi penurunan stunting bersama PT Satwa Utama Raya," lanjutnya.
Baca Juga: Kepala BKKBN Jadi Pembicara Utama dalam Konferensi Internasional Keluarga Berencana di Thailand
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani menargetkan, angka penurunan stunting di wilayahnya bisa mencapai 14 persen di tahun 2024 mendatang. Optimisme itu didasarkan pada koordinasi dan kolaborasi yang terjalin baik selama ini.
"Target kita sampai 14 persen. Insyaallah dengan koordinasi dan kolaborasi kita bisa mencapai target tersebut," kata Abdul Hayat ditemui usai launching Penyaluran Pemberian Makanan Tinggi Protein untuk Percepatan Penurunan Stunting, di Kantor BKKBN Sulsel.
Untuk mencapai target tersebut, kata Abdul Hayat, dibutuhkan pemetaan dan indentifikasi yang kuat. Hal itu untuk mengetahui pasti sejauh mana progres penurunan sunting berjalan. "Kita butuh data, pemetaan, indentifikasi. Harus lengkap ini semua, karena ini penting lalu kita lakukan monitoring dan evaluasi," imbuh Abdul Hayat.