Sonora.ID - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) tengah mendorong peningkatan kualitas publikasi Indonesia. Program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dapat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas publikasi Indonesia. Pasalnya, lulusan PMDSU diharuskan dapat menghasilkan luaran berupa dua publikasi internasional terindeks Scopus.
Dalam acara Anjangsana Beasiswa PMDSU Batch V yang bertajuk “Cendekiawan Muda untuk Indonesia Emas 2045”, Selasa (15/11), Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menyampaikan apresiasi terhadap capaian publikasi ilmiah mahasiswa PMDSU. Hingga kini, jumlah publikasi di jurnal internasional yang dihasilkan mahasiswa PMDSU Batch I sampai VI mencapai 1.921 publikasi. Capaian ini tidak lepas dari peran promotor yang membimbing dalam melakukan penelitian.
Nizam mengungkapkan bahwa jumlah publikasi ilmiah Indonesia meningkat pesat dalam tujuh tahun terakhir. Pada 2021, jumlah publikasi ilmiah Indonesia tercatat mencapai 50 ribu publikasi per tahun. Hal ini mendongkrak peringkat publikasi ilmiah Indonesia dari peringkat 56 dunia naik ke peringkat 21 dunia.
“Dari sisi kuantitas, produktivitas publikasi di Indonesia tumbuh secara eksponensial. Tugas kita saat ini adalah meningkatkan kualitasnya," ujar Nizam.
Baca Juga: Wujudkan Basis Data Tunggal, LLDIKTI Wajibkan Pendataan Mahasiswa
Nizam menjelaskan saat ini tercatat ada 15 ribu jurnal ilmiah di Indonesia. Sekitar 7.600 jurnal sudah terakreditasi SINTA. Namun dari 7.600 jurnal tersebut hanya 118 jurnal yang bereputasi internasional, masuk dalam Quartile (Q) 1-3. Nizam berharap dalam waktu yang tidak lama lagi 500 jurnal ilmiah Indonesia mampu terakreditasi dan bereputasi internasional dan masuk dalam Q1-Q3.
“Harapan kita, 500 jurnal domestik mampu terindeks dan bereputasi internasional," harap Nizam.
Nizam memandang bahwa publikasi ilmiah merupakan salah satu tolok ukur produktivitas perguruan tinggi kelas dunia. Bahkan berbagai lembaga pemeringkatan perguruan tinggi menggunakan data publikasi ilmiah sebagai salah satu indikator pemeringkatan. Untuk itu Nizam berpesan kepada mahasiswa PMDSU untuk terus produktif dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Mahasiswa PMDSU sebagai peneliti muda tetaplah produktif, tingkatkan kualitas, dan kontribusi baru pada ilmu pengetahuan dan teknologi," pesan Nizam
Pada kesempatan yang sama, Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Mohammad Sofwan Effendi mengungkapkan bahwa salah satu target dampak program PMDSU adalah kontribusi pada peningkatan jumlah publikasi ilmiah Indonesia. Untuk itu setiap mahasiswa PMDSU ditargetkan mampu menghasilkan dua publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi.
“Mahasiswa PMDSU kami targetkan untuk menghasilkan publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi. Ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah Indonesia," ujar Sofwan.
Lebih lanjut Sofwan menjelaskan PMDSU merupakan program terobosan untuk mempercepat lahirnya doktor-doktor muda Indonesia. Untuk itu, Ditjen Diktiristek pada tahun 2023 meningkatkan alokasi PMDSU menjadi 300 penerima.