Palembang, Sonora.ID - Rencana pembangunan lift di Jembatan Ampera, Palembang hingga kini menuai beragam sorotan dari banyak pihak.
Salah satunya dari Sejarawan sekaligus Akademis Universitas Islam Negeri Raden (UIN) Fatah Palembang, Kemas Ari Panji.
Mengetahui kabar Jembatan Ampera bakal dibangun lift, Ari menilai keputusan itu kurang tepat.
“Kurang tepat, karena tidak dilakukan dengan kajian yang mendalam,” kata Ari ketika diwawancara, Rabu (16/11).
Ditambah lagi beban Jembatan Ampera yang kian hari semakin berat, sehingga pambangunan lift dirasa kurang tepat.
“Kemudian beban untuk jembatan Ampera itu semakin berat harusnya tidak ditambah lagi beban,” ucap Ari.
Baca Juga: Ini Faktor Penyebab Palembang Mengalami Inflasi Tertinggi Nasional
Ari pun menilai bahwa pembangunan lift tersebut merupakan kebijakan yang menyimpang.
“Jadi kebijakan ini menyimpang dari kebijakan pemerintah, oleh karenanya biarkanlah Jembatan Ampera ini apa adanya sebagai icon kota Palembang,” ungkapnya.
Dilansir dari Kompas.com, Satuan Kerja (Satker) Pekerjaan Jalan (PJN 3) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pemasangan lift pegangkut orang di Jembatan Ampera akan dirampungkan pada akhir November 2022.
Lift pengangkut orang ini, nantinya akan digunakan bagi para wisatawan melihat ruang operator Jembatan Ampera serta melihat pemandangan Palembang dari atas bangunan jembatan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.