Find Us On Social Media :
Penanganan Korban hingga Operasikan Alat Berat untuk Pemulihan Pascagempa di Cianjur (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Penanganan Korban Hingga Operasikan Alat Berat untuk Pemulihan Pascagempa di Cianjur

Theresia Olivia Itran - Sabtu, 26 November 2022 | 11:53 WIB

Sonora.ID – Memasuki hari ke-5 pascagempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pemerintah terus berupaya melakukan langkah-langkah pemulihan, baik bagi korban gempa, maupun berbagai kerusakan dampak gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 tersebut.

Dalam kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Presiden memastikan bahwa para pasien korban gempa Cianjur, mendapatkan perawatan dan ditangani dengan baik.

"Yang pertama tadi pagi sudah saya sampaikan penyelamatan, evakuasi itu yang pertama. Kemudian saya tadi kesini untuk memastikan perawatan yang sakit itu betul-betul tertangani dengan baik," kata Presiden usai peninjauan, pada Kamis, (24/11/2022).

Presiden menjelaskan bahwa dari 741 pasien yang dirawat di RSUD Sayang Cianjur, masih tersisa 24 pasien, dimana sebagian pasien telah dipulangkan, dan ada pula pasien yang dirujuk ke kota-kota sekitar untuk mendapatkan penanganan lebih baik.

"Sudah sebagian dipulangkan, sebagian juga dirujuk ke Bandung maupun ke Jakarta untuk yang kasus-kasus berat. Ke Sukabumi untuk yang kasus-kasus berat," jelasnya.

Usai mengunjungi beberapa lokasi terdampak gempa bumi, Presiden Joko Widodo meninjau langsung Kecamatan Cugenang, yang diketahui merupakan kawasan titik pusat gempa yang melanda Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu.

"Ini adalah episentrumnya dan yang paling parah, terutama untuk rumah-rumah yang roboh yang paling banyak adalah di sini. Yang meninggal pun, yang banyak juga di sini," ucap Kepala Negara dalam keterangannya di Kampung Munjul, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang.

Baca Juga: Hari ke-4, IPDN-Kemendagri Salurkan Bantuan Bagi Korban Gempa Cianjur

Presiden menegaskan bahwa rehabilitasi bagi rumah-rumah yang mengalami kerusakan akan segera dilakukan pemerintah setelah proses evakuasi dan distribusi bantuan selesai dengan baik.

"Yang paling penting setelah nanti evakuasi ini selesai, distribusi bantuan sudah bisa menjangkau ke semua lokasi, baru babak berikutnya adalah rehabilitasi untuk rumah-rumah yang roboh berat, sedang, maupun yang ringan," ungkap Presiden.

Menurut Jokowi, terkait skema bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah, akan diserahkan langsung kepada masyarakat untuk memilih, skema mana yang dinilai dapat mempercepat proses rehabilitasi.

"Ada yang nanti dibangun oleh Kementerian PU, ada yang juga dibangun dibantu oleh TNI, ada juga yang diserahkan kalau memang itu bisa mempercepat. Kita tidak terpaku pada satu skema," ujarnya.

Sementara itu, dalam perjalanan kembali ke Istana Kepresidenan Bogor, rangkaian kendaraan Presiden Jokowi juga sempat berhenti di SDN Cugenang, yang merupakan lokasi terdampak gempa terparah, untuk memastikan mobilisasi alat berat, guna evakuasi korban bencana.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang berada satu mobil dengan Presiden menyampaikan bahwa semula dirinya hanya melaporkan bahwa alat berat telah siap dimobilisasi.

“Tapi Bapak Presiden minta kita berhenti di lokasi karena beliau ingin melihat langsung dan memastikan bahwa alat gerak mulai dimobilisasi,” kata Basuki.

Basuki menyampaikan bahwa korban yang diperkirakan tertimbun menjadi perhatian Presiden.

“Sejak diinformasikan ada korban yang tertimbun longsor, Bapak Presiden memerintahkan kami agar evakuasi korban di Cugenang ini menjadi prioritas utama,” paparnya.

Pergerakan alat berat tersebut, menurut Basuki, tidak dapat bergerak lurus menuju lokasi longsoran, sehingga harus berputar untuk menghidari kondisi tanah yang tidak stabil.

Baca Juga: Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Logistik Dapur Umum untuk Korban Gempa Cianjur