Sonora.ID - International Monetary Fund (IMF) memprediksi ekonomi global di tahun 2023 akan mengalami penurunan dari 6% di tahun 2021, menjadi 2,7% pada tahun 2023 mendatang yang mengakibatkan adanya ancaman resesi di sejumlah negara.
Berbagai faktor dinilai telah menyebabkan hal tersebut; seperti pandemi COVID-19 yang berkepanjangan di beberapa negara serta konflik bersenjata antara Rusia dengan Ukraina di belahan timur Eropa.
Menanggapi tantangan tersebut, Wakil Menteri Keuangan RI, Suahasil Nazara, menjelaskan pemulihan ekonomi di Indonesia sudah mulai berjalan.
Hal ini kata Suahazil dilihat dari mobilitas masyarakat yang memicu perputaran roda perekonomian Indonesia.
Baca Juga: KPwBI Sumut Optimis, Tahun 2023 Ekonomi Sumut Bisa Tumbuh Lebih Tinggi
"Jadi supaya kegiatan ekonominya bergerak, income bergerak, masyarakat mobilitasnya naik terus. Nah, tapi kita harus sadar, bahwa namanya virus ini, ya ada terus di luar. Kan kita gak mau, penularan itu harus kita bisa redam, kita tekan terus,” ujar Suahasil di acara Pangudi Luhur Alumni Club: Economic Outlook 2023, Sabtu (26/11/2022).
Suahasil menilai kegiatan perekonomian di Indonesia bisa bertahan dengan baik jika protokol kesehatan terjaga.
Pasalnya, saat ini, kegiatan keramaian yang bisa mendorong perputaran perekonomian seperti menonton konser musik bisa terus terlaksana.
Alumni SMA Pangudi Luhur tahun 1988 itu memaparkan daya beli Indonesia saat ini masih terjaga di tengah ancaman inflasi sebab banyak kegiatan yang masih didatangi masyarakat.
"Karena (pemerintah-red) menjaga. Inflasi ada tapi masyarakat masih punya daya beli karena pemerintah menjaga," ungkap Suahasil.