Palembang, Sonora.ID - Rebahan setelah makan menjadi salah satu kebiasaan sebagian besar masyarakat.
Namun ada pula yang memilih untuk duduk, dengan tujuan menunggu makanan turun yang dinilai sebagai kebiasaan yang baik.
Lantas bagaimana jika langsung rebahan setelah makan, apakah hal ini juga dinilai baik?
Ternyata ada beberapa dampak buruk yang akan dirasakan apabila langsung merebahkan tubuh setelah makan.
Baca Juga: 7 Cara Mengeluarkan Dahak di Paru-paru dengan Cara Alami, Aman Banget!
Dilansir dari Kompas.com, berikut informasinya:
1. Mengganggu kualitas tidur
Gejala refluks dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di dada dan rasa pahit di mulut.
Oleh karena itu, jika kita makan terlalu banyak atau mengonsumsi makanan yang memicu heartburn dekat dengan waktu tidur di malam hari, maka kualitas tidur juga berpotensi terganggu.
Insomnia juga bisa terjadi jika kita mengonsumsi kafein dalam kopi, teh atau cokelat, di waktu makan malam dan dekat dengan waktu tidur.
Sebab, kafein memblokir adenosin, bahan kimia yang menimbulkan rasa kantuk.
Kafein juga dapat meningkatkan kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari, suatu kondisi yang disebut sebagai nokturia.
Tidak semua orang sensitif terhadap kafein, tetapi jika kita sensitif, pertimbangkan untuk membatasi konsumsi kafein di malam hari.
Baca Juga: 10 Makanan dan Minuman yang Mengandung Kafein, Kuaci Hingga Es Krim
2. Kenaikan asam lambung
Kebiasaan rebahan setelah makan bisa memicu kenaikan asam lambung dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
Ini lebih mungkin terjadi jika kita menderita refluks asam atau penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
GERD adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan tenggorokan ke perut.
Jika memiliki kondisi ini, lapisan esofagus bisa teriritasi oleh refluks asam ini.
Makanan pedas dan asam seperti jeruk dan tomat mungkin sangat mengganggu. Sementara alkohol, cokelat dan peppermint dapat memperparah heartburn dan GERD.
Apa yang harus dilakukan setelah makan ?
Masih dilansir dari sumber yang sama, setelah makan, kita bisa terlebih dahulu melakukan aktivitas ringan, seperti mencuci piring, atau membersihkan dan merapikan rumah.
Berjalan kaki ringan setelah makan juga diyakini dapat memberikan manfaat kesehatan, termasuk memperlancar pencernaan, meningkatkan kesehatan jantung, mengelola gula darah, meregulasi tekanan darah dengan lebih baik, serta memicu penurunan berat badan.
Namun, bukan berarti jogging atau lari adalah pilihan yang lebih baik. Olahraga terlalu intens setelah makan malah bisa menyebabkan sakit perut.
Tubuh setiap orang akan merespons secara berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, pastikan menjaga intensitasnya tetap rendah.
Lakukan jalan kaki santai selama 10 menit setelah makan bisa membantu kita mendapatkan manfaat kesehatan sekaligus menurunkan risiko efek samping.
Baca Juga: Ciri-ciri Keguguran Setelah Makan Nanas yang Perlu Diketahui
Berapa lama harus menunggu untuk berbaring setelah makan?
Sebagai pedoman umum, para ahli gizi akan meminta kita untuk menunggu sekitar tiga jam antara waktu makan terakhir dan waktu tidur di malam hari.
Waktu tersebut memungkinkan pencernaan bekerja dengan optimal dan memindahkan isi perut ke usus kecil.
Hal ini dapat mencegah masalah seperti heartburn di malam hari atau insomnia.
Sedangkan menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Gasteoenterology, pasien dengan GERD dianjurkan untuk menunggu tiga jam setelah makan sebelum berbaring.
Jika masih sering mengalami masalah pencernaan setelah waktu makan, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi perubahan pola hidup dan pengobatan yang tepat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.