Sonora.ID - Musik emo merupakan cabang dari genre hardcore yang dicirikan dengan lirik dan ekspresi yang sangat emosional.
Genre musik ini pertama kali muncul di pertengahan tahun 1980-an di Washington D.C, Amerika Serikat. Tak hanya hardcore, ada pula yang menganggap bahwa emo merupakan turunan dari genre rock alternatif, punk rock, dan pop punk. Secara karakteristik, musik emo kebanyakan didominasi dengan permainan gitar yang komplek, serta dinamika musiknya yang begitu ekstrem.
Dari segi lirik, lagu-lagu bergenre emo sangat emosional dan sangat pribadi. Biasanya lirik-lirik mereka bercerita tentang pengakuan, hubungan cinta yang gagal, rasa sakit, rasa tidak aman, hingga kebencian.
Genre emo mulai berkembang dari waktu ke waktu lalu merambat ke Indonesia yang diawali oleh band bernama Killing Me Inside.
Di dalam video yang diunggah di YouTube terdapat band Killing Me Inside sedang bersiap-siap untuk memainkan sebuah tembang andalan From First To Last, Ride The Wings of Pestilence pada 12 Februari 2007 tersebut, tampak Sansan (vokal), Josaphat (gitar), Onad (bas), Rendy (drum), dibantu oleh Dochi (additional gitar) tampil all out, di sebuah gig yang di gelar di News Cafe Kemang.
Baca Juga: Berikut Ini Not Angka Pianika Lagu 'Ibu Kita Kartini' Beserta Liriknya
Tanpa ada batasan, antara band dengan penonton membaur jadi satu dalam gig yang intim tersebut.
Gambaran suasana gig di atas adalah hanya salah satu contoh dari sekian banyak gig yang banyak digelar di Jakarta dan sekitarnya pada saat itu.
Selanjutnya, virus emo dengan cepat menyebar, selain musik, emo juga menjalar sebagai fashion statements anak muda kala itu.
Berselang lebih dari 8 tahun kemudian, tepatnya pada, Jumat, 30 Oktober 2015, gig berkonsep serupa kembali di gelar di Rossi Fatmawati, Jakarta Selatan.