Pontianak, Sonora.ID - Kondisi pembangkit listrik di Kalimantan memang masih terpisah untuk sistem pembangkitnya.
Namun dengan kondisi pembangkit saat ini saja, Manager PLN UIKL Abdul Salam Nganro memaparkan peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri.
"Cadangan listrik kita cukup besar di Kalbar yaitu sebesar 200 MW, ini adalah peluang bagi kami untuk membuka selebar - lebarnya untuk kepada masyarakat untuk bisa menambah beban, dan pada ruang industri bisa masuk pelanggan besar, " terang Abdul.
Abdul Salam juga menyoroti kondisi pembangkit listrik di Kalbar walau sistem pembangkit yang masih terpisah namun masih mampu menyediakan kapasitas pembangkit 668 MW.
Baca Juga: YBM PLN Selenggarakan Pelatihan Teknisi Mesin Pendingin di Lima Pondok Pesantren
Menurutnya beban puncak pemakaian listrik di Indonesia didominasi oleh pelanggan rumah tangga.
"Beban Puncak kita terjadi di malam hari, beda dengan negara industri yaitu pada siang hari," lanjutnya.
Abdul menambahkan bahwa sistem pembangkit di Ketapang meskipun kondisinya terpisah di Gardu Induk, namun masih memungkinkan untuk menambah beban di sana.
Teman - teman Unit Induk Pembangunan (UIP) dalam lima bulan sudah menambah dua Gardu Induk yang sudah beroperasi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News