Sonora.ID - Dunia, termasuk Indonesia, sempat dihebohkan dengan ancaman gagal ginjal pada anak yang diduga terjadi karena konsumsi obat-obatan dalam bentuk sirup yang di dalamnya terdapat kandungan berbahaya.
Hal ini membuat rumah tangga, khususnya para ibu, menjadi khawatir karena biasanya obat yang diberikan pada anak memang didominasi dengan obat sirup mengingat anak masih kesulitan untuk meminum obat dalam bentuk kapsul atau tablet.
Menanggapi hal tersebut, dalam program Talkshow di Radio Sonora, Dokter Ardini Kartasasmita dari PT Taisho menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan tips memilih obat sirup untuk anak.
Obat sirup berbahaya?
“Memang kita sudah hampir 2 bulan ini, terutama dokter dan apoteker, yang bergelut dengan obat-obatan anak. Dengan berhentinya sirup-sirup ini, apoteker harus bekerja lebih keras menggerus obat tersebut,” paparnya.
Dokter Ardini menyatakan untuk meminimalisasi kemungkinan yang tidak menyenangkan, pemberian tablet akan dilakukan kepada anak yang memang sudah bisa mengonsumsinya.
Hingga saat ini, BPOM masih terus melakukan pengawasan dan uji kepada industri farmasi yang memiliki obat dan suplemen berbentuk sirup.
Salah satu syarat dan ketentuan yang harus ditaati adalah tidak memasukan EG dan DEG.
Baca Juga: Cara Pilih Obat Batuk Sirup untuk Anak, Dokter: Harus Update!