Pontianak, Sonora.ID – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Hary Agung mengungkapkan perkembangan penyakit selama tahun 2022 di Kalbar.
Jenis penyakit ini dibagi menjadi dua, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Untuk penyakit tidak menular ada 10 besar. Pertama hipertensi, diabetes melitus (DM), asma, katarak, stroke, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), hiperteroid, gagal ginjal, DM dengan TD, cancer (kanker), dan Talasemia.
Sementara penyakit menular, dimulai dari Covid, Tuberkulosis (TBC) atau TB, DBD, HIV, Aids, Difteri, rabies, campak, pertusis, dan rubela.
Hary mengatakan, data Covid pada tahun 2022 mencapai 25.811.
Kemudian, 10 besar penyakit yang dilayani di Puskesmas dimulai dari Hipertensi, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dispepsia (gangguan perut bagian atas), akut nasofaringitis, respiratory infection yang multiple, kunjungan ibu hamil, general examination and investigation of persons without complaint and reported diagnosis, penyakit gigi, diabetes non insulin, dan gangguan nyeri otot.
Hary menerangkan, penyakit paling tinggi didominasi oleh hipertensi. Beberapa faktor penyebabnya adalah gaya hidup.
“Faktor kalau hipertensi ini kaitannya dengan gaya hidup, bisa kaitannya dengan aktivitas fisik dan pola makan. Aktivitas fisik kurang gerak, mau itu mulai dari remaja hingga dewasa. Aktivitas kita banyak dibantu dengan alat bantu. Kemudian olahraga rutin yang terukur yaitu 150 jam selama seminggu belum menjadi bagian gaya hidup kita,” jelasnya.
“Kemudian pola makan dengan gizi seimbang ini jauh dari kebiasaan anak-anak kita, karena serangan makanan siap saji itu sangat luar biasa. Ditambah lagi dengan fasilitas pemensanan online dengan berbagai jenis makanan yang gizinya belum tentu baik. Itu yang menjadi tantangan,” imbuh Hary.
Baca Juga: Gubernur Sutarmidji Raih Penghargaan Tuntaskan Zero Desa Sangat Tertinggal di Kalbar