Banjarmasin, Sonora.ID - Meski Pemerintah Pusat resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pemko Banjarmasin memastikan bahwa program vaksinasi Covid-19 terus berjalan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Bandiyah Ma'rifah menyebut, bahwa pos layanan vaksinasi tetap dibuka di semua Puskesmas.
Meski diakuinya, stok vaksin yang tersedia cukup terbatas. Misalnya jenis Pfizer, yang baru akan tiba dalam waktu dekat.
"Sekarang stok yang masih ada jenis Zifivax. Jenis ini masih bisa booster vaksin Sinovac atau Sinopharm," ucap Bandiyah, kepada Smart FM Banjarmasin, dalam rilis awal tahun, Senin (02/01).
Ia mengakui, bahwa yang menjadi fokus jajarannya sekarang adalah percepatan vaksin booster kedua untuk para Tenaga Kesehatan (Nakes) dan lansia.
Dimana capaiannya untuk saat ini masih sangat rendah. Misalnya Nakes yang masih dibawah 50 persen, dari jumlah 6.590 Nakes.
Baca Juga: Anggaran Perbaikan Jalan di Kalsel Tetap 3 Miliar, Rosehan Akui Kecewa
"Dulu sempat terkendala vaksin. Nakes menginginkan jenis vaksin booster pertama, sama dengan jenis vaksin kedua. Karena saat itu aplikasnya belum mengakomodir untuk jenis Pfizer," jelasnya.
"Saat sudah Pfizer terbaca aplikasi, stoknya lagi yang terbatas. Karena peruntukannya belomba dengan masyarakat umum," tambahnya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengatakan, saat ini pemerintah hanya mengeluarkan Instruksi Dalam Negeri (Imendagri) terkait pemberhentian PPKM.
Sehingga terkait aturan perjalanan, masih menunggu dari Satgas Covid-19 Republik Indonesia.
"Belum ada lagi. Jadi misalnya harus boster atau apa kalau naik pesawat, kita terus tunggu satgas Covid pusat," pungkasnya.
Baca Juga: Evaluasi Satu Tahun Gerakan Pramuka Kota Banjarmasin