Solo, Sonora.ID - Masjid Raya Syekh Zayed Surakarta belum dibuka, tetapi berkah pengunjung masjid tersebut sudah dirasakan oleh masyarakat sekitar khususnya para pedagang kaki lima.
Salah satunya pedagang es dawet yaitu Hartati (42). Dia berjualan es dawet di sekitar Masjid Raya Syekh Zayed Surakarta.
Antusias masyarakat terhadap Masjid Raya Syekh Zayed Surakarta tersebut sangat tinggi, pasalnya meskipun Masjid Raya tersebut belum dibuka untuk umum, akan tetapi masyarakat sudah tidak sabar untuk menyambangi dan berfoto ria di Masjid Raya Syekh Zayed Surakarta itu.
Desain dari Masjid Raya Syekh Zayed memang memiliki kemegahan dan keanggunan tersendiri sehingga membuat siapapun yang melihatnya tertarik untuk singgah.
Para pengunjung masjid pemberian dari Presiden Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed Al-Nahnan tersebut tidak hanya berasal dari masyarakat di Kota Solo tetapi banyak juga dari berbagai daerah.
Baca Juga: Pimpin Rapat Porseni NU 2023, Musa Rajekshah Targetkan Provinsi Sumut Masuk Tiga Besar
Awalnya dia tak akan mengira jika dawet yang dia jual laris manis dan tidak pernah sepi pengunjung.
Menurut pengakuannya, semenjak Hartati berjualan di kawasan Masjid Raya Syekh Zayed Surakarta dia bisa mendapat keuntungan mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu setiap harinya jika 7 kg dawetnya laku terjual semua.
Sekilas terlihat Hartati berjualan dengan peralatan sederhana namun rasa es dawet cendolnya yang manis dan segar mampu menggugah selera pengunjungg masjid apalagi cuaca solo yang panas.
Hartati bercerita jika modal yang dihabiskan untuk berjuallan dawet tersebut hanay sebesar Rp 200 ribu. Modal tersebut dia gunakan untuk membeli cendol seharga Rp 10 ribu per kilonya. Sisanya dibelikan bahan-bahan pembuatan es dawet yang lain sepertii gula jawa dan santan.
Dia juga mengaku bahwa dia berjualan di kawasan masjid tersebut tidak semata-mata gratis tanpa biaya apapun.
Dia masih harus membayar biaya kebersihan sebesar Rp 5 ribu dan biaya pengganti parkir sebesar Rp 10 ribu. Tetapi dia tidak keberatan membayar biaya tersebut karena menurutnya uang 15 ribu tidak sebanding dengan keuntungan yang didapat.
Baca Juga: Ada Apa PB XIII Datangi Wali Kota Solo Di Loji Gandrung?