Find Us On Social Media :
Illustrasi pantangan pernikahan dua dusun di Klaten (Freepik)

Ini Alasan Pantangan Pernikahan Antara Dua Dusun di Klaten

Nafila Cholifah - Rabu, 11 Januari 2023 | 16:15 WIB

 

Klaten, Sonora.ID – Warga Dusun Nglumbang Dungik, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten memiliki sebuah kepercayaan untuk tidak melakukan sebuah hal atau disebut juga dengan pantangan.

Pantangan yang ada di Dusun Nglumbang Dungik yakni melakukan pernikahan antaran dua dusun. Hal ini terjadi dibawah bayang-bayang dari sebuah misteri makam kuno.

Makam kuno ini adalah makam milik Sodinonggo yang dikenal oleh warga sekitar dengan sebutan makam Mbah Gajah.

Penamaan ini berkaitan dengan bentuk nisan makam yang terbuat dari kayu dan memiliki sulur disetiap sisinya yang menjulur seperti belalai gajah.

Warga dusun setempat masih berada dibawah bayang-bayang misteri makam Mbah Gajah lantaran sampai saat ini, dusun setempat memiliki dan menganut pantangan yang terus dianut dan dilaksanakan.

Pantangan ini masih diyakini masyarakat hingga saat ini karena ada kejadian dimasa lalu terkait Empu dari penunggu makam ini.

Baca Juga: 10 Godaan Menjelang Pernikahan yang Perlu Pasangan Pengantin Tau

Awal mulanya, jaman dahulu dikisahkan ada dua orang pelarian prajurit pengikut Diponegoro dari Yogyakarta yang kemudian menempati Dusun Nglumbang Dungik.

Dijelaskan oleh sesepuh Dusun Nglumbang Dungik Warno Sugito (88) kepada TribunSolo.com,  dua orang prajurit Diponegoro ini yakni Mbah Sodinonggo (makam kayu) dan Mbah Sanadi.

Kedua prajurit tersebut lalu menetap di di Dusun Nglumbang Dungik, hingga pada akhirnya kedua prajurit tadi memiliki keturunan di dusun tersebut.

Misteri ini kemudian bermula ketika suatu ketika anak keturunan dari mereka akan menikah.

Warno Sugito (88) menjelaskan pada zaman dahulu ketika putri dari Sodinonggo hendak dilamar oleh seorang putra dari Karanglo.

Akan tetapi ada syarat khusus ketika ingin melamar, yakni pelamar harus bisa menahan tombak milik Sodinonggo.

Akhirnya mereka bertemu di daerah Randubowo. Putra tersebut mencoba menahan tongkat, akan tetapi tidak kuat sehingga tombak menyala.

Karena gagal menahan tombak milik Sodinonggo, hal ini menyebabkan putri Sodinonggo tidak jadi dinikahkan dengan putra dari Dukuh Karanglo.

Baca Juga: 15 Contoh Undangan Pernikahan Kristen, Sederhana dan Estetik!

Pada akhirnya, putri tersebut menikah dengan simbah Sanadi yakni Suro Dinonggo.

Setelah kejadian itu, warga yang ada didua dusun tersebut yakni Dusun Nglumbang Dungik dan Dusun Karanglo) tidak ada yang melangsungkan pernikahan antara dua dusun tersebut.

Sarno Kepala Dusun II Desa Soropaten membenarkan hal tersebut. Baik Sarno dan warganya meyakini jika akan berbesanan pernikahan antar kedua dusun itu akan terjadi tiga kesialan yang datang.

Warga meyakini ada tiga kesialan jika ingin memaksa untuk menikah, pertama rejeki yang akan seret, pernikahan tersebut akan kandas ditengah jalan, dan salah satu dari pasangan tersebut kalah atau meninggal.

Baca Juga: 7 Contoh Undangan Pernikahan Bahasa Inggris, Lengkap dengan Artinya