Sonora.ID - Ada beragam jenis tembang macapat yang dikenal dalam karya sastra Jawa. Kali ini akan diulas pengertian dan contoh tembang durma.
Tembang merupakan lirik atau sajak yang memiliki irama nada.
Salah satu jenis tembang macapat adalah tembang durma.
Durma berasal dari bahasa Jawa klasik yang artinya macan atau harimau.
Seperti arti namanya, tembang ini diperuntukkan untuk lirik-lirik dengan suasana seram, menakutkan, mencekam, membuat miris, horor, dan tegang.
Tembang durma memiliki aturan penulisan sebagai berikut:
Baris ke- | Jumlah suku kata (guru wilangan) | Vokal terakhir (guru lagu) |
1 | 12 | a |
2 | 7 | i |
3 | 6 | a |
4 | 7 | a |
5 | 8 | i |
6 | 5 | a |
7 | 7 | i |
Sebagai referensi, berikut beberapa contohnya.
Baca Juga: Tembang Gambuh: Pengertian, Watak, Aturan dan Contoh
Contoh Tembang Durma
-
Wadya bala Siyem kalawan Manila,
kagyatira tan sipi,
mundur tur uninga,
marang narendranira,
yen wonten sarpa gang prapti,
saking jro taman,
galak anerak baris.