Sonora.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno atau biasa disapa Sandiaga Uno menyebut dengan usulannya Hari Kejepit Nasional (Harpitnas) menjadi libur nasional/ libur panjang dapat berdampak baik bagi produktivitas dan kesehatan mental masyarakat.
Hal ini sekaligus untuk menepis anggapan bahwa long weekend menjadikan masyarakat tidak produktif.
Keyakinan tersebut sudah terbukti dibeberapa negara yang menerapkan long weekend (Amerika Serikat, New Zealand dan Singapura) bahwa setelah libur panjang, masyarakat menjadi lebih segar dan produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan sebelum berlibur.
"Ternyata setelah long weekend, setelah healing dan refreshing para pekerja itu kembali fresh dan mental healthnya jauh lebih terjaga dan mengurangi strees," ujarnya dalam acara Indonesia Outlook Tourism 2023 oleh Forwaparekraf di Atrtotel Suites Mangkuluhur, Jakarta, Rabu (18/1/23).
Menurut Sandiaga dengan menerapkan harpitnas menjadi long weekend masyarakat dapat memiliki waktu untuk healing ‘me time’ ataupun meluangkan waktu bersama keluarga.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno: 70% Investor Indonesia dari Milenial dan Gen Z
Terkait harpitnas, ia meminta masyarakat untuk memprioritaskan destinasi wisata dalam negeri dan dapat mengisi waktu lonh weekend bersama keluarag atau ke wisata-wisata disekitar tempat tinggal.
"Healing kan benerin feeling, apalagi liburan di Indonesia ga bikin kering". Imbuhnya.
Selain itu dengan adanya wacana harpitnas menjadi libur nasional ataupun libur panjang (long weekend), hal ini dapat mendorong pergerakan wisatawan nusantara dan mempercepat capaian Pemerintah yang menargetkan 1,4 Milyar pergerakan wisatawan.
Menteri Sandiaga Uno mengungkap keseriusannya terkait wacana hari kejepit nasional atau harpitnas menjadi hari libur naisonal. Meskipun pihaknya masih melakukan kajian lebih lanjut.
Sebelumnya, usulannya tersebut beberapa waktu lalu sudah diajukan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB).
Baca Juga: Hadapi Ancaman Resesi 2023, Menparekraf Sesuaikan Strategi Pengembangan Pasar Wisman