Find Us On Social Media :
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjadi keynote speaker dalam acara Indonesia Tourism Outlook 2023 di Artotel Suites Mangkukuhur, Jakarta, Rabu (18/1/23). (Sonora Jakarta/Oki Prakoso)

Bidik 7,4 Juta Wisman, Pengembangan Destinasi RI Harus Diperkuat

Jumar Sudiyana - Kamis, 19 Januari 2023 | 22:49 WIB

Jakarta, Sonora.Id – Sektor pariwisata menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Untuk itu, hal terpenting dari sektor pariwisata Indonesia adalah memperkuat destinasi di dalam negeri.

Hal itu disampaikan Direktur Utama InJourney Dony Oskaria saat menjadi pembicara pada acara Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2023 dengan tema “Prospek Pariwisata dan Investasi Industri Hospitality di Tahun Politik” yang diselenggarakan oleh Forwaparekraf dan HAM.

Menurut Dony, pembenahan dan penguatan destinasi di Tanah Air menjadi cara untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yang tahun ini ditargetkan sebanyak 7,4 juta wisman.

Dengan begitu, diharapkan jumlah wisman yang masuk ke Indonesia lebih banyak dibanding jumlah orang Indonesia yang berwisata ke luar negeri.

“Kahadiran wisman ini penting agar neraca pariwisata kita menjadi positif. Untuk itu kita perkuat destinasi di dalam negeri,” ujarnya dalam acara yang digelar di Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Masih menurutnya, hal yang juga sangat penting adalah peran wisatawan nusantara (wisnus) dalam memperkuat ekonomi nasional.

“Karena wisnus perannya adalah pemerataan ekonomi ke destinasi-destinasi wisata di daerah, makanya kita dorong pergerakan wisnus,” tambahnya.

Untuk itu, InJourney pun terus mengembangkan destinasi pariwisata dengan tujuan meningkatkan pergerakan wisnus maupun kunjungan wisman.

Dalam hal ini, InJourney membangun dan mengembangkan destinasi, antara lain di lima destinasi pariwisata super prioritas dan kawasan Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang).

“Kami mengembangkan Semarang sebagai integrated old town yang memang menjadi luar biasa. Sekitar 82% gedung lama yang ada di sana milik BUMN kita renovasi, jadikan sebuah atraksi yang luar biasa, ada shopping mall, hotel, kafe dan restoran. Sehingga, ini menjadi daya tarik utama,” paparnya.

Terkait pengembangan destinasi, Artotel Group yang salah satu bisnisnya bergerak di bidang perhotelan juga terus memainkan perannya.