Sonora.ID - Dongeng merupakan salah satu bentuk karya sastra lama yang biasanya menceritakan kejadian luar biasa yang penuh khayalan atau fiksi, namun dijadikan sebagai media penyampaian ajaran moral dan sebagai hiburan, seperti yang dikutip dari buku Pembelajaran Terpadu.
Dongeng ini pun memiliki jenis yang beragam di antaranya adalah sebagai berikut.
- Mitos: dongeng yang menceritakan berbagai hal magis, misalnya, cerita mengenai dewa-dewa, peri.
- Sage: dongeng kepahlawanan, keberanian, sihir, misanya, dongeng Sihir Gajah Mada.
- Fabel: dongeng tentang binatang yang dapat berbicara dan berperilaku layaknya manusia.
- Legendaa: dongeng yang menceritakan tentang asal mula suatu benda atau tempat.
- Cerita jenaka: dongeng komedi yang berkembang di masyarakat.
- Cerita pelipur lara: dongeng yang biasanya berbentuk narasi dan biasanya untuk menghibur tamu dan diceritakan oleh seorang ahli.
- Cerita perumpamaan: dongeng yang mengandung kiasan dan mengandung saran, misalnya, Didaktik Haji Pelit.
Mengutip dari laman Gramedia, sama seperti karya sastra lainnya dongeng juga memiliki ciri-ciri khusus di antaranya adalah sebagai berikut.
- Disebarkan secara lisan.
- Disebarkan dengan waktu cukup lama.
- Terdapat beraneka macam versi.
- Anonim.
- Mempunyai pola.
- Memiliki fungsi.
- Memiliki sifat pralogis atau logika.
- Memiliki sifat polos atau lugu (terlihat kasar dan spontan saat penyampaiannya lebih mendalam).
- Penokohan tidak mendetail.
- Menjadi milik bersama.
Dalam budaya masyarakat Jawa sendiri ada banyak dongeng yang terkenal dan bahkan kerap muncul di materi-materi sekolah seperti halnya beberapa dongeng berikut ini yang mungkin pernah kamu dengar.
Baca Juga: 6 Contoh Geguritan Bahasa Jawa tentang Sekolah Lengkap dengan Artinya
Contoh Dongeng Bahasa Jawa
Contoh 1
Kancil lan Baya
Ana ing sawijining dina, kancil mlaku-mlaku ana ing pinggir kali. Dheweke lagi susah mergane wetenge krasa luwe. Wis wiwit wingi kancil ora kelebon panganan babar pisan.
Desane kancil saiki lagi ana pagebluk. Timun-timun sing ditanduri pak tani padha mati. Pas mlaku ana ing cedhak wit randhu sing nggo tetenger desa kuwi kancil ketemu karo kelinci. Kelincine ngandani kancil enek timun seger nang sebrang kali.
Kancil akhire mlaku nang kali. Kancil bingung merga ana baya nang njero kali. Akhire kancil ngapusi baya. Kancil ngandani lak diutus kanjeng Nabi nyebar undangan kenduri. Kancil kudu ngitung jumlah kewan sing urip nang alas, salah sijine baya.