Sonora.ID - Mengutip dari buku Bestie Book Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII, VIII & IX, teks cerita inspiratif merupakan salah satu bahan tertulis yang digunakan sebagai media guna mendapatkan ilham, ide, gagasan yang dapat menambah semangat dalam mencapai tujuan.
Teks ini biasanya diciptakan dengan tujuan untuk meningkatkan serta menggugah motivasi, semangat, dan rasa percaya diri dalam menghadapi segala tantangan.
Sebuah teks cerita inspiratif pun memiliki unsur atau struktur yang membangunnya di antaranya adalah sebagai berikut.
- Orientasi: Bagian yang berisi pengenalan tokoh dan latar belakangnya.
- Rangkaian peristiwa: Bagian yang menceritakan tentang awal terjadinya peristiwa sampai pada puncak masalahnya.
- Komplikasi: Bagian puncak dari peristiwa yang ada dan kerumitan sampai pada akhirnya menemukan jalan keluar.
- Resolusi: Tahap penyelesaian masalah.
- Koda: Penutup dari latar cerita inspiratif bisa berupa simpulan dan pesan moral.
Untuk memudahkanmu mempelajari hakikat cerita inspiratif ini berikut kami sajikan beberapa contoh cerita inspiratif tentang ibu yang sesuai dengan struktur.
Baca Juga: 6 Contoh Dongeng Bahasa Sunda Singkat, Lucu Lengkap dengan Artinya
Contoh Cerita Inspiratif tentang Ibu
Contoh 1
Bunga untuk Ibu
Gerai bunga milik Pak Mulham tengah ramai dikunjungi oleh pembeli. Ia pun sibuk memindahkan ratusan karangan bunga ke atas mobil pikap miliknya. Di tengah kesibukannya, seorang bocah laki-menghampirinya, dan berkata, "Maaf, Pak, kalau harga karangan bunga yang kecil itu berapa?"
Pak Mulham menghiraukannya untuk beberapa saat, kemudian menjawab "lima puluh ribu, dik", jawabnya.
"Maaf, Pak, apakah ada yang tiga puluh ribu saja?" balas bocah itu.
Kali ini pak Mulham menatap wajah bocah itu dan tersadar tampaknya bocah itu masih duduk di bangku SD. Pak Mulham kemudian melanjutkan percakapan,
"Untuk siapa bunganya, Dik? Bunganya boleh diambil dengan tiga puluh ribu saja," jawabnya sambil tersenyum.
"Terima kasih, Pak, untuk Ibu saya".
"Adik ke sini jalan kaki? Pulangnya ke mana?"
"Ke arah Samata, Pak", jawab gadis itu.
"Saya juga kebetulan menuju ke arah sana, kalau mau sekalian bapak antar saja".
Awalnya, bocah itu tampak ragu, namun akhirnya menerima tawaran Pak Mulham.
Pak Mulham lantas berangkat bersama dengan bocah yang membeli satu karangan bunga tersebut.
"Adik nanti bilang aja berhentinya di mana ya".
"Iya, Pak, sebentar lagi juga sampai". jawab si bocah.