Find Us On Social Media :
Contoh pidato bahasa Arab. ()

5 Contoh Pidato Bahasa Arab Berbagai Tema dan Artinya

Kumairoh - Jumat, 3 Februari 2023 | 13:45 WIB

Sonora.ID - Pidato yang ditujukan kepada khalayak sasaran tertentu dalam bahasa Arab disebut Khitab خطاب.

Saat ini, KHITAB paling sering digunakan untuk dua tujuan: yakni pidato publik, seperti pidato presiden dan pidato korespondensi.

Pada abad pertengahan, kata Khutba digunakan untuk tujuan itu (kedua suku kata pendek, penekanan utama pada suku kata pertama, KH terdengar seperti CH Jerman, seperti dalam "Bach," U seperti U dalam "pull") خُطبة

Kini, pidato bahasa Arab atau Khutba paling sering digunakan untuk merujuk pada khotbah.

Namun, pidato bahasa Arab juga sering diajarkan dalam pendidikan formal, terutama di sekolah yang menerapkan pelajaran bahasa Arab.

Baca Juga: Arti Nama Khairunnisa dengan Rangkaian Nama Perempuan Islami

Berikut adalah contoh pidato bahasa Arab dalam berbagai tema yang dilengkapi dengan artinya.

Contoh pindato bahasa arab Tema Tolong Menolong

- Pembukaan

الـحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam atas nabi dan rasul yang paling mulia, nabi kita dan kekasih kita Muhammad ﷺ, keluarganya dan seluruh sahabatnya serta siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga Hari Pembalasan.

- Isi Pidato

Adapun sesudah itu:

إِخْوَةَ الْإِسْلَامِ

Saudara-saudara se-Islam!

إِنَّ مِنْ سُنَنِ اللهِ فِي الْكَوْنِ ،أَنْ تَتَفَاوَتَ قُدْرَاتُ النَّاسِ وَطَاقَاتُهُمْ، وَتَتَبَايَنَ مَلَكَاتُهُمْ وَحَاجَاتُهُمْ، فَأَحَدُهُمْ مُسْتَطِيْعٌ، وَآخَرُ عَاجِزٌ، وَبَعْضُهُمْ أَغْنِيَاءُ، وَالْآخَرُوْنَ فُقَرَاءُ

Di antara ketetapan Allah Ta’ala di alam ini adalah Allah menjadikan manusia itu memiliki kemampuan yang bertingkat-tingkat serta berbeda-beda bakat dan kebutuhannya. Sebagian dari mereka mampu dan yang lainnya tidak mampu. Sebagiannya kaya dan yang lainnya miskin.

Baca Juga: Arti Allahu Akbar, Manfaat dan Tempat Melakukan Takbir


وَلِذَلِكَ حَرَصَ الْإِسْلَامُ أَشَدَّ الْحِرْصِ عَلَى أَنْ يَكُوْنَ الْمُسْلِمُوْنَ أُمَّةً وَاحِدَةً مُتَعَاوِنَةً ، يَتَكَافَلُ أَفْرَادُهَا فِيْمَا بَيْنَهُمْ، وَيَتَعَاوَنُ بَعْضُهُمْ مَعَ الْبَعْضِ

Oleh karena itu, Islam sangat berkeinginan agar kaum Muslimin menjadi satu umat yang saling menolong. Individu-individunya saling mendukung dan saling membantu.

القَوِيُّ يَسْتَخْدِمُ قُوَّتَهُ لِنَصْرِ الضَّعِيْفِ، وَالْغَنِيُّ يَجْعَلُ غِنَاهُ فِي قَضَاءِ حَاجَةِ الْفَقِيْرِ

Yang kuat menggunakan kekuatannya untuk menolong yang lemah, yang kaya dengan kekayaannya membantu memenuhi kebutuhan yang miskin.


يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : ﴿ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ﴾ [المائدة: 2]

Allah Ta’ala berfirman ,

”Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” [Al-Maidah: 2]

فَالتَّعَاوُنُ فِي الْإِسْلَامِ أَنْ يُعِيْنَ بَعْضُ الْمُسِلْمِيْنَ بَعْضًا؛ قَوْلاً وَفِعْلاً

Saling menolong dalam Islam adalah kaum Muslimin saling menolong satu sama lain baik dengan perkataan maupun perbuatan.

وَفِي سُنَنِ التِّرْمِذِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

Di dalam Sunan At-Tirmidzi dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda, ”Orang yang penyayang akan dirahmati oleh Allah. Sayangilah siapa saja yang ada di bumi ini niscaya kalian akan disayangi oleh yang di langit (yaitu Allah Ta’ala).”

وَهَذِهِ الرَّحْمَةُ تَخْتَلِفُ بِاخْتِلَافِ الْأَشْخَاصِ، وَ تَتَعَدَّدَ بِتَعَدُّدِ الْأَفْرَادِ


Kasih sayang ini berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain dan banyak macamnya sesuai dengan banyaknya individu.

فَالْمَرِيْضُ مَثَلًا إِذَا زُرْتَهُ وَعُدْتَهُ وَأَعَنْتَهُ عَلَى مُدَاوَاتِهِ فَقَدْ رَحِمْتَهُ

Sebagai misal orang yang sakit. Jika kamu mengunjungi dan menjenguknya serta membantu pengobatannya, maka kamu telah menyayanginya.

وَهَكَذَا الْفَقيْرُ الْجَائِعُ إِذَا أَطْعَمْتَهُ وَقَضَيْتَ لَهُ حَاجَتَهُ فَقَدْ رَحِمْتَهُ

Demikian pula dengan orang miskin yang kelaparan. Bila kamu memberinya makanan dan menutup kebutuhannya maka kamu benar-benar telah menyayanginya.

وَمِنْ بَابِ التَّعَاوُنِ عَلَى الْبِرِّ فَقَدْ أَوْلَى الْإِسْلَامُ عِنَايَةً فَائِقَةً وَرِعَايَةً زَائِدَةً لِلْيَتَامَى وَالْمَسَاكِيْنِ وَأَبْنَاءِ السَبِيْلِ

Dalam kerangka saling menolong dalam kebaikan, Islam telah memberikan perhatian maksimal dan perlindungan lebih kepada anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan.

وَجَعَلَهُمْ فِي عِدَادِ مَنْ يُنْفَقُ عَلَيْهِمْ، وَيُحْسَنُ إِلَيْهِمْ، مِنَ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِيْنَ وَاْلجِيْرَانِ


Islam menjadikan kelompok manusia ini sebagai orang-orang yang layak menerima infaq, mendapatkan perlakuan yang baik dari kalangan orang tua, kerabat dan para tetangga.

يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى:﴿ وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا ﴾ [النساء: 36]