Find Us On Social Media :
Modus Demo Masak, Sales di Boyolali Tipu dan Bawa Kabur Uang Rp 9,6 Juta ()

Modus Demo Masak, Sales di Boyolali Tipu dan Bawa Kabur Uang Rp 9,6 Juta

Arditya Dila - Jumat, 3 Februari 2023 | 19:15 WIB

Boyolali, Sonora.ID - Delapan guru percaya dan di iming-imingi sehingga mereka tertipu alat memasak. Hingga saat ini ada 8 orang yang tertipu.

Kasus dugaan penipuan ini lantas dilaporkan kepada pihak polisi Boyolali. Delapan guru tersebut merasa ditipu oleh sales alat masak micro cooker.

Pasalnya pesanan produk alat masak yang dipesannya hingga saat ini tak kunjung datang.

Kronologi kejadian tersebut berawal dari hari Jumat jelang salat Jumat, datanglah beberapa orang sales ke sekolahan.

Kemudian sales itu menggelar demo masak dengan alat yang dipromosikannya yaitu alat masak terbaru.

Delapan guru tersebut tergiur dengan kata-kata manis yang diucapkan oleh sales. Karena tergiur, 8 guru langsung memesan alat masak terbaru itu.

Diketahui harga alat masak yang berupa micro cooker senilai Rp 1,2 juta.

Baca Juga: Polda Kaltim Ungkap Pencurian Layar Monitor Alat Berat di Kawasan Pembangunan IKN

Sales tersebut mengatakan jika barang yang dipesan akan dikirim pada hari itu juga asalkan barang tersebut sudah dibayar lunas oleh pembeli.

Saat ingin membeli barang tersebut, 8 guru mengumpulkan uangnya kepada salah satu guru yang lainnya.

Salah satu guru tersebut kemudian melakukan transfer pembayaran sebesar Rp 9,6 juta ke rekening sales tersebut.

AKP Joko Winarno selaku Kapolsek Boyolali telah menerima aduan terkait dugaan penipuan pembelian barang berupa alat masak tersebut pada hari Rabu (1/2/2023).

Para guru tersebut kepincut membeli alat masak tersebut setelah melihat demo masak dari sales. Setelah demonstrasi dilakukan, guru yang ingin memesan atau berminat membeli akan dijanjikan barang dikirim pada hari itu juga.

“Demikian dia (Sales) menawarkan micro cooker merk Sharp. Lalu mengadakan demo di ruang guru SMK di Boyolali,” jelasnya saat diwawancarai oleh wartawan pada hari Kamis (2/2/2023).

“Mereka (Para Guru) gak kenal (Salesnya). Kemudian delapan guru itu transfer ke nomor rekening tersebut. Tapi ditunggu-tunggu tidak datang barangnya,” tambahnya.

Setelah lima hari ditunggu, barang tak kunjung datang juga. Para guru lantas mengadu kejadian tersebut ke pihak polisi.

Saat ini kepolisian Boyolali masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari korban. 

Baca Juga: Tanggapi Kecurangan Pengawai BRK, Kepala OJK Riau: Ini Pelajaran Besar