Pontianak, Sonora.ID - Rangkaian Perayaan Imlek dan Cap Go Meh memang benar - benar membawa dampak yang luar biasa bagi kota Singkawang. Hal tersebut tidak bisa dipungkiri mengingat Event Cap Go Meh sudah masuk warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
Pada sisi pendapatan masyarakat juga terdampak dengan adanya event besar Imlek dan Cap Go Meh. Di antaranya para pengusaha UMKM yang juga mendapat banyak pemasukan dari event tersebut. Dengan beraneka makanan dan jajanan yang dijual semakin membuat masyarakat makin banyak yang berkunjung.
Sektor jasa seperti hotel di Singkawang juga terdampak dengan adanya festival Cap Go Meh 2574 kali ini. Ini dikarenakan para pengunjung kota Singkawang sudah merencanakan beberapa hari sebelumnya untuk mencari tempat hotel untuk menginap.
"Pada periode Imlek dan Cap Go Meh tahun ini okupansi sangat tinggi ya, per hari bisa mencapai 80 persen, kebanyakan rombongan keluarga yang menginap, kalau Cap Go Meh itu kebanyakan yang menginap pebisnis," tutur Tiffany, General Manager Secretary Swiss Belinn Singkawang.
Masyarakat yang menginap di hotel tempat ia bekerja memang berniat ingin menonton Festival Perayaan Cap Go Meh, sehingga demand di hotel menjadi full dari tanggal 1 s/d 5 Februari.
Tiffany mengatakan untuk tahun ini Cap Go Meh jadi momen yang luar biasa, karena sudah kurang lebih tiga tahun Singkawang tidak menyelenggarakan festival Cap Go Meh.
"Untuk tahun ini jadi momen yang luar biasa banget karna setelah tiga tahun singkawang tidak mengadakan Fest Cap Go Meh. Hal ini memang berdampak baik seperti demand yang tinggi untuk Singkawang, ini sangat positif sekali untuk dampaknya bagi pariwisata Singkawang dan okupensi hotel juga sangat berpengaruh," tambahnya.
Dirinya sangat menginginkan bukan hanya Cap Go Meh saja yang bisa menjadi tujuan wisata baik di masyarakat dari dalam maupun di luar Singkawang.
Karena Singkawang punya potensi pariwisata yang cukup besar sehingga bisa dikunjungi oleh masyarakat manapun.
Baca Juga: Faktor Utama Pendukung Usaha, Listrik Andal, Cuan Pun Lancar