Solo, Sonora.ID - Salah satu rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-278 Kota Solo, Jawa Tengah adalah Kirab Boyong Kedaton.
Kirab Boyong Kedaton merupakan pertanda lahirnya Kota Solo, sekaligus menjadi simbol atas perpindahan kekuasaan dari Keraton Pajang menuju Kasunanan Surakarta.
Kirab tersebut untuk memperingati pindahnya Keraton Mataram Islam dari Kartasura ke Solo dan dianggap sebagai sejarah berdirinya Kota Solo.
Adapun kirab ini melambangkan perpindahan Keraton Kartasura yang hancur usai peristiwa Geger Pecinan menuju Desa Sala yang terjadi sekitar tahun 1743 lalu. Akibatnya, Keraton Kartasura yang saat itu dipimpin oleh Pakubuwono II jatuh ke tangan musuh.
Saat itu, musuh yang berhasil menduduki bernama RM Garendi atau Sunan Kuning. Raja Pakubuwono II kemudian memberi nama Desa Sala sebagai Surakarta Hadiningrat.
Saat ditemui tim wartawan pada Selasa (14/2/2023) Panitia Kirab Boyong Kedaton, Heru Mataya mengatakan jika dengan digelarnya Kirab Boyong Kedaton tersebut bisa lebih memaknai ulang tahun Kota Solo melalui perpindahan dua keraton tersebut sebagai lahirnya Kota Solo.
Baca Juga: Kursi Hilang, Gibran Bakal Ganti dan Tambah Penerangan di Area Manahan Solo
Rencananya Kirab Boyong Kedaton tersebut akan dimulai pukul 15.00 WIB. Rute yang akan dilalui yakni sepanjang koridor Gatot Subroto menuju Balai Kota Surakarta, lebih tepatnya dari Jalan Gatot Subroto hingga Jalan Slamet Riyadi.
Heru juga mengatakan bahwa semua terkait apa saja yang akan dikirabkan atau yang akan masuk dalamnya rangkaian acara iring-iringan sudah diatur pada agenda pada setiap tahunnya karena yang dikirabkan tersebut sudah pakem atau sudah pokok yang tidak boleh terlewatkan. Artinya memang hal yang akan dikirabkan tersebut sudah tertulis semuanya.
Yang akan masuk dalam iringan tersebut tentunya terdiri dari Prajurit Musik Keraton, Prajurit Keraton Surakarta, Putera Mahkota, rombongan para Punggawa, Mantri, Panewu, Bupati dan Nayaka Djaba serta Abdi Anom-anom.
Selain itu, akan ada juga rombongan pembawa bendera, panji-panji, serta pembawa payung kebesaran yang berjumlah 30 orang.
Baca Juga: Raja-Raja se-Nusantara Akan Hadiri Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII ke-19
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News