Sonora.ID - Seluruh program prioritas 2023 yang ada di Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan dijalankan sebagai upaya untuk melakukan transformasi serta akselerasi mutu dan kualitas SMK di Indonesia. Melalui peningkatan kualitas ini, SMK diyakini mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati dalam kegiatan Sosialisasi Program Direktorat SMK yang disiarkan melalui kanal Youtube Direktorat SMK, pada Senin (13/2).
“Kita terus berupaya untuk mewujudkan transformasi SMK yang holistik dan berkelanjutan agar kita bisa mewujudkan janji kita bahwa SMK Bisa, SMK Hebat, SMK mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum,” ujar Dirjen Kiki
Dirjen Kiki menambahkan selain melalui program SMK Pusat Keunggulan, Direktorat SMK juga terus mengakselerasi pengembangan SMK berbasis industri 4.0 untuk mendukung kebutuhan sumber daya manusia (SDM) dan menggerakkan perekonomian di kawasan prioritas. Kawasan prioritas tersebut adalah kawasan ekonomi khusus (KEK), kawasan industri (KI), dan juga daerah-daerah khusus, utamanya daerah 3T, kemiskinan ekstrem, dan perbatasan.
Untuk tahun ini, Direktorat SMK menargetkan pengembangan SMK berbasis industri 4.0 dengan menyasar 31 lembaga di kawasan prioritas dan kawasan khusus dengan anggaran yang disiapkan adalah Rp68 miliar.
Baca Juga: Antusiasme Pemangku Kepentingan Sukseskan Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) 2023
"Program bantuan tersebut diberikan dalam rangka pengembangan kompetensi keahlian SMK berbasis digital, pemenuhan peralatan praktik, maupun pengembangan ruang praktik siswa berbasis industri 4.0 yang di sesuaikan dengan kompetensi keahlian yang dikembangkan,” ucap Dirjen Kiki.
Sektor prioritas pada program pengembangan SMK berbasis industri 4.0 meliputi bidang keahlian makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, kimia, dan farmasi.
“Tidak hanya ditujukan untuk SMK yang berada di sekitar kawasan prioritas dan daerah khusus saja, program pengembangan SMK berbasis 4.0 juga ditujukan bagi SMK-SMK yang memiliki rencana pengembangan pembelajaran berbasis digital dan pelaksanaan pembejalaran model teaching factory,” lanjut Dirjen Kiki.
Di samping itu, lanjut Dirjen Kiki, Direktorat SMK juga terus memfasilitasi pengembangan teaching factory dan pelaksanaan project based learning (PBL) dalam rangka melahirkan lulusan dengan hard skills dan soft skills mumpuni dan mampu beradaptasi di dunia usaha, dunia kerja, dan dunia industri.