Sonora.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sinkronisasi data kesejahteraan di Jakarta, sinkronisasi dan pemutakhiran data itu dilakukan oleh tiga instansi terkait.
Data meliputi Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Dinas Sosial DKI Jakarta, dan pendataan bangunan, individu, dan keluarga yang ada dalam Carik Jakarta.
Dari sinkronisasi tersebut, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan ada 3 juta penduduk yang masuk dalam data kesejahteraan yang di dalamnya seperti kemiskinan, kemiskinan ekstrem, dan stunting.
"Ketemulah tiga juta itu, data ada di P3KE, data juga ada di DTKS, dan data di carik tiga juta" Ucap Heru di Balaikota DKI Jakarta
Dengan data tersebut, kata Heru, Pemprov DKI dapat segera melakukan intervensi, baik untuk stunting maupun kemiskinan.
"Kalau itu mau dilakukan di, lokasinya di mana, RW mana, itu bisa dilakukan bedah rumah, bedah kampung"
"Dan itu tiga juta by name by a dress" Tambahnya
Lebih lanjut Heru mengatakan dengan sinkronisasi tidak ada lagi perbedaan data, meski demikian perlu disinkronkan secara berkala.
"Namanya data kemiskinan, apapun data, itu adalah data yang dinamis. Maka dari itu setiap dua bulan, setiap tiga bulan harus disinkronkan. Wajar kalau data itu ada perbedaan, wajar kan penduduk pindah datang ke Jakarta" Tutup Heru.
Baca Juga: Bertemu PJ Gubernur DKI, Menko PMK Bahas Penuntasan Tiga Program Super Prioritas
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News