Sonora.ID - Kisah Isra Miraj merupakan salah satu keajaiban yang mendalam dari Nabi Muhammad SAW.
Perjalanan ini pada hakekatnya terbagi dalam dua komponen atau dua fase terpisah, yaitu yang pertama sebagai “Al-Isra” dan yang kedua sebagai “Al-Miraj”.
Berikut Sonora.ID rangkum kisah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW:
Isra Miraj terjadi pada saat Nabi (saw) menghadapi kesulitan dan rasa sakit yang hebat. Kaum Quraisy, yang merupakan sukunya dan keluarganya, terus-menerus mencemooh, menghina dan menindas Nabi (saw) dan para pengikutnya.
Baca Juga: Mengenal Buraq: Kendaraan Nabi saat Isra Miraj yang Berkecepatan Kilat
Selain itu, Nabi (saw) baru saja menghadapi Tahun Kesedihan ('Aam al-Huzn) , di mana beliau (saw) kehilangan istri tercintanya Khadijah (ra), dan pamannya Abu Thalib, yang menjadi pelindung dan sekutunya.
Selain semua beban ini, ketika Nabi (saw) melakukan perjalanan ke Ta'if untuk menyebarkan pesan Islam, orang-orang Ta'if telah menolaknya dengan cara yang paling kejam , mengirim anak-anak mereka ke jalan untuk merajamnya.
Setelah melalui begitu banyak kesedihan dan penderitaan, Nabi Muhammad (saw) diberikan hadiah yang sangat indah dan menghibur.
Dia dipindahkan tidak hanya ke Tempat Suci dan melalui langit, tetapi akhirnya ke Hadirat Ilahi, sumber segala kenyamanan dan harapan. Oleh karena itu, salah satu pelajaran terpenting dari Al-Isra' wal-Mi'raj adalah bahwa 'bersama setiap kesulitan [akan ada] kemudahan'.