Sonora.ID - Pada kehamilan normal saat cukup bulan jumlah cairan ketuban mencapai volume 1.000 ml. Namun, volume air ketuban ini tidak sama persis dari waktu ke waktu.
Volume air ketuban akan mengalami puncaknya di umur kehamilan sekitar 33 minggu, yakni 1-1,5 liter dan berangsur-angsur berkurang saat mendekati kehamilan cukup bulan (40 minggu).
Akan tetapi, para calon ibu harus waspada jika volume air ketuban lebih sedikit dari 500 ml lantaran kondisi ini menandakan bahwa calon ibu mengalami oligohidramnion.
Oligohidramnion ini kurang baik untuk pertumbuhan janin karena pertumbuhan dapat terganggu oleh perlekatan antara kulit janin dan amnion atau karena janin mengalami tekanan dinding rahim.
Gejala
Kondisi air ketuban yang sedikit atau oligohidramnion ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala di antaranya adalah sebagai berikut.
- Rahim lebih kecil dari sesuai dengan tuanya kehamilan.
- Bunyi jantung anak sudah terdengar sebelum bulan kelima dan terdengar dengan lebih jelas (dengan stetoskop).
- Pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu dan sering berakhir dengan partus prematurus.
Baca Juga: 5 Ciri-ciri Air Ketuban Merembes Tanpa Kontraksi, Waspada Yuk Bu!
Penyebab Air Ketuban Sedikit
Sementara itu, diketahui ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab volume air ketuban ini lebih sedikit dari normalnya.
- Adanya Masalah dengan Plasenta
Plasenta berperan dalam membawa nutrisi dan oksigen ke bayi, namun jika plasenta tidak berfungsi atau sudah terlepas dari dinding rahim, maka bayi berpotensi tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mengeluarkan cairan atau urine.
- Cacat Lahir
Bayi memiliki masalah pada ginjal sehingga menyebabkannya tidak bisa menghasilkan cukup urine yang menyebabkan volume air ketuban sedikit.
- Ketuban Pecah Dini
Penyebab ketiga adalah ketuban pecah dini yang terjadi saat kantung ketuban pecah atau bocor sebelum persalinan.