Find Us On Social Media :
Jembatan swadaya yang dibuat oleh warga sekitar Dukuh Bogor, Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Klaten, hanyut terkena banjir. (Kompas.com)

Hujan Deras, Jembatan Swadaya Buatan Warga di Klaten Terseret Banjir

Arditya Dila - Senin, 20 Februari 2023 | 15:40 WIB

 

Klaten, Sonora.ID - Jembatan swadaya yang dibuat oleh warga sekitar Dukuh Bogor, Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Klaten, kini hanyut terkena banjir.

Banyak warga yang melihat peristiwa tersebut dan warga merasa sedih. Hal ini karena jembatan tersebut hasil dari usaha mereka patungan agar dapat mempersingkat waktu menuju ke arah Sukoharjo.

Sriyanto (54) yang merupakan warga sekitar menjelaskan dalam kejadian tersebut jembatan hanyut yang terjadi pada hari Kamis malam (16/2/2023).

“Saat banjir terjadi, sekitar habis isya terdengar suara gemuruh di belakang sungai. Saat dilihat sudah putus ikut terhanyut banjir,” jelasnya saat diwawancarai oleh wartawan.

Jembatan yang berfungsi sebagai penghubung jalan menuju arah ke Sukoharjo tersebut memiliki panjang 60 meter dan mempunyai lebar 1,5 meter.

Baca Juga: Longsor Tutup Jalan Desa di Karanganyar, Warga Gotong Royong Bersihkan

Jembatan ini juga merupakan akses yang dibangun warga dari Dukuh Bogor, Desa Bener untuk menuju ke daerah Sukoharjo yang melewati Desa Ngrombo.

“Pembangunannya dulu secara mandiri, urunan dari warga,” ungkap Sriyanto.

Warga lain yang bernama Nur Santa (33) mengaku jika baru kali ini di daerahnya terjadi banjir besar yang membuat jembatan hasil dari pembangunan warga sekitar hanyut sehingga warga menjadi sedih.

“Kalau banjir besar baru kali ini terjadi, dan sedihnya jembatan juga ikut terhanyut,” ujarnya.

Menurutnya, dahulu pembangunan jembatan tersebut dari hasil patungan iuran warga sekitar, dan dibangun dengan cara mencicil sedikit demi sedikit bangunan jembatan tersebut.

“Dulu setiap minggu iuran, lalu dibuat dibelikan bahan dan digarap bersama. Sebelumnya jembatan kayu waktu itu,” jelasnya.

Warga sekitar merasa kehilangan jembatan dan kini hanya tinggal kenangan.

“Saat kejadian putus warga ke sini semua, menangis bukan karena rumah kebanjiran, melainkan karena jembatan hasil perjuangan bersama putus,” tambahnya.

Baca Juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Akan Segera Dibuka Meski Sempat Tertunda

Begitu pula yang dirasakan Sardiman (42), ia sangat berharap apabila jembatan tersebut bisa dibangun kembali oleh pemerintah sehingga dapat dilalui oleh warga kembali.

“Saat ini kalau mau mengakses jalur ke Sukoharjo harus memutar ke Dukuh sebelah dengan jarak 2 kiloan,” kata dia.

Disisi lain dari data BNPB terkait kerusakan jembatan ditaksir mencapai ratusan juta.

“Dari data assessment kerugian jembatan putus di Dukuh Bogor, Desa Bener, Kecamatan Wonosari ditaksir kurang lebih Rp 150 juta nilai kerusakannya,” jelas Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Nur Tjahyono.

Penulis: Arditya Dila

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.