Wonogiri, Sonora.ID - Lebih dari 36.000 ribu orang badan adhoc Pemilu Serentak 2024 di Kabupaten Wonogiri sudah direkrut.
Badan adhoc tersebut terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Sekretariat PPS hingga Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
Disusunan terbaru ada Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) yang kemudian nantinya juga akan ada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Petugas Ketertiban (Gastib).
Toto Sihsetyo Adi, Ketua KPU Wonogiri menjelaskan, pihaknya saat ini mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang cukup lengkap untuk melaksanakan tugas-tugas teknis dari tahapan Pemilu.
"Rekrutmen badan adhoc sudah selesai. Kami sudah punya PPK, PPS, KPPS dan Pantarlih," ungkap Toto kepada wartawan.
Baca Juga: KPU Balikpapan Lakukan Coklit Pemilu 2024 pada Walikota Balikpapan
Toto juga menjelaskan kebutuhan anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan Pemilu 2024 nanti sebesar Rp66 miliar.
Akan tetapi, sekitar 40 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk honor badan adhoc.
"Rp 30 miliar itu hanya untuk honor badan adhoc. Belum termasuk operasional di PPK, PPS, KPPS dan TPS. Belum termasuk logistik," tambah Toto.
Menurut Toto, honor badan adhoc Pemilu 2024 itu disesuaikan dengan Peraturan Menteri Keuangan di mana ada sejumlah kenaikan honor dibandingkan dengan honor pada Pilkada 2020 lalu.
Pihak KPU Wonogiri berharap kebutuhan dari biaya adhoc tersebut bisa ditanggung oleh APBD Provinsi Jawa Tengah sehingga nantinya APBD Kabupaten Wonogiri hanya sebesar Rp23 miliar.
Toto menyampaikan, pada Pemilu 2024 nanti akan ada sebanyak 3.913 TPS di Kabupaten Wonogiri.
Setiap TPS membutuhkan tujuh orang KPPS dan dua petugas ketertiban. Berdasarkan jumlah TPS itu, total petugas KPPS dan petugas ketertiban yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 adalah sekitar 35.217 orang.
Baca Juga: Warga Perumnas IV Tolak Coklit Pemilu 2024 dari KPU Kubu Raya
Sementara itu, Ketua KPU Wonogiri menyampaikan pada Pilkada 2020 lalu, anggaran yang dialokasikan hanya Rp29 miliar, berbeda dengan anggaran pada Pemilu kali ini.
"Dari Rp 29 miliar itu tersisa Rp1,6 miliar karena pandemi Covid-19 sehingga ada yang tidak bisa digunakan, seperti kumpul-kumpul, bikin konser itu nggak bisa," ungkap Toto.
Penulis: Nafila Cholifah
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.