Find Us On Social Media :
Persiapan umat Katolik memasuki prapaskah. (Sonora Palembang/Jati Sasongko)

Persiapan Umat Katolik Memasuki Masa Prapaskah

Jati Sasongko - Selasa, 21 Februari 2023 | 11:50 WIB

Palembang, Sonora.ID – Umat katolik akan memasuki masa prapaskah. Awal prapaskah ditandari dengan perayaan Rabu Abu lalu masa puasa selama 40 hari.

Hari Rabu Abu umat katolik akan menandai diri dengan abu pada dahinya. Lantas, apa makna Rabu Abu?

RD. Agustinus Giman, Ketua Komisi Kateketik, Kitab Suci dan Liturgi Keuskupan Agung Palembang kepada Sonora pada Senin (20/02/2023), mengatakan bahwa abu sebagai lambang pertobatan juga mengingatkan umat bahwa manusia diciptakan dari debu tanah dan akan kembali ke debu tanah oleh sebab itu manusia tidak boleh sombong dan harus rendah hati.

“Abu yang ditorehkan di dahi kita mengingatkan akan pertobatan. Mengingatkan akan debu, tanah. Kita diciptakan dari debu dan tanah, suatu saat nanti kita akan kembali menjadi debu atau tanah," ujarnya.

Baca Juga: 32 Sekolah Bersaing Memperebutkan Piala Bergilir Uskup Cup ke-14

Saat Rabu Abu umat Katolik mulai menjalankan masa puasa dan pantang yang berlangsung selama 40 hari.

Selama masa pertobatan ini, umat Katolik diminta untuk memperbaiki hubungannya dengan sesama ciptaan Tuhan baik sesama manusia, maupun makhluk hidup lainnya dan lingkungannya.

“Puasa boleh makan kenyang hanya sekali dalam satu hari. Pantang berarti tidak mengkonsumsi makanan atau minuman, melakukan hobi kesenangan tertentu yang intinya mengendalikan diri, tidak cenderung menikmati hal-hal yang disenangi. Bukan berapa banyak tidak makan atau kapan saya tidak makan tapi inti mengurangi makan lebih kepada keberanian menahan diri dari hawa nafsu keduniaan kita,” ujarnya.

Ia menambahkan Uskup Agung Palembang Mgr. Harun Yowono telah mengeluarkan surat gembala yang mengajak umat katolik meningkatkan persaudaraan, kerendahan hati dan tidak membeda-bedakan suku agama dan budaya.

Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.