Sonora.ID - Dalam artikel ini kita akan membahas secara khusus mengenai salah satu materi bahasa Jawa, yaitu bebasan.
Apa yang dimaksud dengan bebasan itu?
Bebasan merupakan sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yang mempunyai arti kiasan, bersifat tetap serta mengandung ungkapan pengandaian.
Bebasan ini kerap disandingkan dengan paribasan dan saloka karena ketiganya masuk ke dalam kategori peribahasa di bahasa Jawa.
Akan tetapi, ketiganya memiliki beberapa perbedaan di antaranya adanya ungkapan pengandaian yang ada di dalam bebasan, namun tidak ada di paribasan.
Berikut ini pun contoh bebasan dalam bahasa Jawa lengkap dengan artinya.
Baca Juga: Cerita Ramayana Bahasa Jawa Lengkap dengan Terjemahan atau Artinya
Contoh Bebasan Bahasa Jawa
- Ana bapang sumimpang (menghindari semua hal yang berbahaya).
- Ana begjané ora ana daulaté (mau mandapatkan keuntungan tetapi belum atau hampir mendapatkan keuntungan atau hal yang diinginkan).
- Ancik-ancik pucuking eri (orang yang hidupnya penuh dengan marabahaya/kekhawatiran).
- Anggenthong umos (orang yang tidak bisa menyimpan rahasia).
- Aji godhong jati garing (orang yang rendah/buruk sekali tidak berharga diri sama sekali).
- Bapak kesulah anak molah (jika orang tua mendapat masalah, anak juga akan ikut merasakan dan ikut bertanggung jawab).
- Rubuh-rubuh gedhang (orang yang hanya ikut-ikutan, sebenarnya tidak tahu tujuannya).
- Sandhing kebo gupak (orang yang dekat dengan orang-orang jahat yang pada akhirnya tertular jahat).
- Sandhing kirik gudhigen (orang yang dekat dengan orang yang buruk kelakuannya pada akhirnya tertular kelakuan buruk tadi).
- Padu jiwa dikanthongi tegese pinter banget padu utawa pinter banget ngikel basa (Pandai dalam hal berbicara).
- Sedhakep angawé-awé (orang yang meninggalkan perbuatan buruk tetapi dalam hati masing ingin melakukan perbuatan buruk tersebut).
- Beguguk ngutha waton (membangkang perintah).
- Buru uceng kelangan deleg (berusaha mengejar sesuatu yang kecil tetapi malah mengorbankan sesuatu yang besar yang sudah dimiliki).
- Dikena iwaké aja nganti buthek banyuné (menginginkan sesuatu agar tercapai jangan sampai membuat masalah atau keributan).
- Diwènèhi ati ngrogoh rempela (sudah diberi yang enak tetapi masih kurang puas dan meminta yang lebih enak lagi).
- Dudu berasé ditempuraké (ikut nyambung pembicaraan orang tetapi tidak sesuai dengan yang dibahas).
- Gupak pulut ora mangan nangkané (ikut berjuang atau ikut merasakan susahnya namun tidak menikmati hasilnya).
- Golèk-golèk ketanggor wong luru-luru (mau berbuat jahat, kemudian bertemu dengan orang yang berbuat jahat pula).
- Gendhon rukon (melakukan tindakan bersama-sama demi kebaikan bersama).
- Emban cindhé emban siladan (pilih kasih atau tidak adil antara satu dengan yang lainnya).
- Esuk dhelé soré témpé (gampang berubah pikiran, tidak konsisten).
- Njagakaké endhogé si blorok (berharap sesuatu yang belum pasti).
- Nututi balang wis tiba tegese nusuli basa utawa rembug sing wis kawetu (menambahkan ucapan yang sudah pernah disampaikan).
- Nyundhang bathang banthèng (menjunjung keturunan orang yang luhur yang sedang apes).
- Ngasalake negara (orang yang tidak menuruti peraturan).
Baca Juga: 10 Contoh Pidato Bahasa Jawa Krama Alus Lengkap dengan Beragam Tema
- Ngangsu banyu nganggo kranjang (orang yang mencari ilmu tetapi ilmunya tidak dimanfaatkan atau orang yang mencari ilmu dengan sarana yang tidak tepat).
- Nglungguhi klasa gumelar (orang yang menerima warisan dan tinggal menerima enaknya saja).
- Ngubak-ubak banyu bening (membuat kerusuhan di tempat yang aman dan damai).
- Madu balung tanpa isi tegese regejegan amarga barang sing sepele (bertengkar karena berebut barang yang tidak seberapa).
- Mbrojol selaning garu (orang yang berhasil lepas dari bahaya/musibah yang menimpa.
- Kerot tanpa untu tegese nduwe panjangka naning ora nduwe srana (mempunyai keinginan tapi tidak memiliki modal atau sarana).
- Kocak tandha lokak (orang yang banyak bicara biasanya sedikit ilmu).
- Karubuhan gunung (orang yang sedang mengalami masalah besar).
- Kongsi jambul wanen (ikatan persaudaraan yang berlangsung sampai tua).
- Ora uwur ora sembur tegese wong tuwa sing ora menehi bandha lan pitutur becik marang anake (Orang tua yang tidak memberikan harta benda dan nasihat baik kepada anaknya).
- Gentèni watang putung (mewarisi jabatan orang yang sudah meninggal).
- Gawé luwangan ngurugi luwangan (orang yang meminjam uang untuk menutup utang).
- Geguyon dadi tangisan (hanya bercanda tetapi malah membuat susah).
- Pandengan karo srengéngé (orang yang bermusuhan dengan orang yang mempunyai kekuasaan).
- Ramban-ramban tanggung (orang yang mendakwa kepada seseorang tetapi tidak disampaikan/diutarakan).
- Rindhik asu ginitik (orang yang melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya).
- Suduk gunting tatu loro (orang yang melakukan pekerjaan yang selalu tidak tepat/serba salah, sehingga memiliki banyak kesalahan).
- Wis kebak sundukané (orang yang sudah memiliki banyak dosa dan kesalahan).
- Sawat abalang wohe tegese priya ngarah marang wanita utawa sawalike kanthi minta sraya marang sedulure wong sing diarah mau (seorang laki-laki yang menginginkan perempuan atau sebaliknya dengan meminta tolong kepada saudara orang yang diinginkan tersebut).
- Lahang karoban manis tegese wong kang bagus rupane utawa wanita kang ayu tur wewatakane ya luhur (orang yang baik lahir dan batinnya).
- Idu didilat maneh tegese njabel janji sing wis kaucapake (meralat janji yang pernah diucapkan).
- Cebol nggayuh lintang (keinginan yang mustahil untuk terlaksana).
- Cuplak andheng-andheng, yen ora pernah panggonane bakal disingkirake (orang yang menyebabkan keburukan maka semua kebaikannya akan terhapus).
- Legan golek momongan (sudah mendapatkan posisi yang mapan tapi malah mencari sengsara/susah).
- Ungak-ungak pager arang (Kelakuan/tindakan yang memalukan).
Baca Juga: 10 Contoh Teks Anekdot Bahasa Jawa Ini Susah Buatmu Berhenti Ketawa!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.