Palembang, Sonora.ID – Apt. Erjon, S.Si, M. Kes, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Pengcab Palembang dalam acara Ruang Komunitas (10/02/2023) mengatakan bahwa IAI merupakan sebuah wadah bagi apoteker yang ingin menyampaikan ide-ide. IAI juga merupakan sebuah asosiasi yang mengatur etika anggotanya.
“Ada dewan pengawas, majelis kode etik. Bila ada anggota yang menyimpang dari norma akan ada teguran. Majelis kode etik akan menjaga anggota agar tidak melanggar,” ujarnya.
IAI Palembang saat ini memiliki anggota sebanyak 770 orang. Kegiatannya antara lain pengabdian ke masyarakat, peningkatan kompetensi, apoteker cilik. Secara umum ada tiga tugas pokok apoteker yaitu : difasilitas produksi seperti industry farmasi membuat obat, contohnya Dexa Medica. Difasilitas distribusi dan di sarana pelayanan seperti di rumah sakit, apotik klinik.
Pengabdian kepada masyarakat wajib dilakukan oleh seorang apoteker untuk memperpanjang sertifikat kompetensi. Pengabdian bisa dilakukan dalam bentuk memberikan edukasi, seminar, mengenalkan profesi apoteker ke masyarakat.
“Ada kegiatan Dagusibu: dapatkan, gunakan, simpan, buang obat. Mendapat obat dari mana, kegunaannya apa, penyimpanannya bagaimana, ketika expire obat dibuang kemana. Kami memberikan edukasi ke masyarakat,” ujarnya.
Untuk menjadi seorang apoteker harus mengambil kuliah bidang farmasi selama 4 tahun kemudian mengambil program profesi apoteker selama satu tahun. Di Palembang baru ada 5 institusi pendidikan yang membuka program studi farmasi sementara untuk program profesi apoteker belum ada, adanya di padang dan di medan, serta di pulau jawa. Profesi apoteker memiliki peluang kerja yang cukup besar mulai dari TNI/Polri, dosen atau membuka apotik.
“ Apoteker adalah profesi yang mulia. Farmasi ilmu yang penting. Jangan takut jadi apoteker masih banyak peluang kerja jadi apoteker,” tutupnya.