Bandung, Sonora.ID - Baru-baru ini publik tengah dihebohkan oleh kasus yang menimpa anak dari seorang petinggi GP Ansor yang dianiaya hingga mengalami koma oleh anak dari pejabat Ditjen Pajak Jakarta Selatan.
Dari merebaknya kasus ini membuat citra perpajakan tercoreng, dan membuat masyarakat jadi enggan lapor Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT). Bahkan di media sosial banyak yang mengaku tak mau bayar pajak karena kejadian tersebut.
Menyikapi hal ini, Bio Farma sebagai Holding BUMN Farmasi membuktikan kepatuhannya dengan memenuhi kewajibannya sebagai bagian dari taat lapor pajak.
Pada Selasa (28/2/2023) kemarin, Bio Farma mendapatkan apresiasi atas kontribusi dan pemenuhan kewajiban perpajakan terbesar tahun 2022 di KPP Pratama Bandung Bojonagara.
Apresiasi ini juga menjadi bukti sinergi Bio Farma dalam mendukung kepatuhan pelaporan SPT tahunan dan pemadanan NIK dari KPP Pratama Bandung Bojonagara dalam acara Pekan Panutan Panutan Pajak.
Baca Juga: Bio Farma Kini Miliki Board of Director Baru
Acara ini dihadiri oleh Direktur Operasi Bio Farma, Rahman Rustan dan Kepala KPP Pratama Bandung Bojonagara, Sony Sujati.
Dalam sambutannya, Rahman Roestan mendukung diadakannya pendampingan pengisian dan pelaporan SPT untuk karyawan Bio Farma.
"Kami mendukung “Pekan Panutan” SPT tahunan ini. Saya juga mengajak karyawan Bio Farma dan masyarakat untuk segera melaporkan SPT tahunan, dan juga sekarang sistemnya sudah mudah dan nyaman,” ucap Rahman, seperti dikutip dari siaran Bio Farma yang diterima Sonora Bandung, Rabu (1/3/2023).
Rahman menyampaikan arahannya kepada seluruh karyawan Bio Farma untuk patuh dalam pelaporan SPT tahunan sebelum tanggal 31 Maret 2023, karena lebih awal, lebih nyaman.