Find Us On Social Media :
Ilustrasi Faktor Pendorong dan Penghambat Kerjasama Antar Negara ASEAN (Freepik)

5 Faktor Pendorong dan Penghambat Kerjasama Antar Negara ASEAN

Muhammad Aliefuddin Sayyaf - Senin, 20 Maret 2023 | 15:15 WIB

Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang apa saja yang menjadi faktor pendorong dan penghambat kerjasama antar negara asean.

Kerjasama antar negara ASEAN telah menjadi topik penting di era globalisasi saat ini. Sebagai blok ekonomi dan politik yang besar, ASEAN terdiri dari sepuluh negara anggota dengan perbedaan latar belakang budaya, agama, bahasa, dan sistem pemerintahan.

Namun, ada beberapa faktor pendorong dan penghambat yang mempengaruhi kerjasama antar negara ASEAN. Dalam artikel ini, kami akan membahas lima faktor pendorong dan penghambat tersebut.

 Baca Juga: 5 Contoh Peran Indonesia dalam Bidang Politik di Wilayah ASEAN

Faktor Pendorong

  1. Keuntungan Ekonomi Bersama

Salah satu faktor pendorong utama yang mendorong kerjasama antar negara ASEAN adalah keuntungan ekonomi bersama. Dalam menghadapi persaingan global, negara-negara ASEAN menyadari pentingnya kerjasama ekonomi yang erat.

Dengan menggabungkan sumber daya ekonomi yang mereka miliki, mereka dapat menciptakan pasar yang lebih besar dan lebih kuat, serta dapat mengurangi ketergantungan pada negara-negara lain di luar ASEAN.

Hal ini tercermin dalam pembentukan ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tahun 1992, yang bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan wilayah perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN.

Baca Juga: Mantan PM Inggris Tony Blair Dukung Bio Farma Jadi Hub Produk Life Science di ASEAN

  1. Kepentingan Strategis Bersama

Faktor pendorong kedua adalah adanya kepentingan strategis bersama antara negara-negara ASEAN. Sebagai negara-negara yang terletak di kawasan yang strategis, negara-negara ASEAN memiliki kepentingan bersama dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. Mereka juga memiliki kepentingan bersama dalam menghadapi tantangan nontradisional, seperti terorisme, perdagangan manusia, dan bencana alam.