Medan, Sonora.ID – Menjelang Hari Besar Keagamaan (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri, masyarakat dihimbau tak perlu cemas soal kelangkaan dan kenaikan harga komoditas pangan.
Karena, Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah dan stakeholder serta instansi lainnya telah mensiasati dengan berbagai cara dan upaya yang cukup jitu, yakni melalui beberapa program.
Demikian diungkapkan Kepala BI Sumut, Doddy Zulverdi saat menggelar Bincang Bareng Media (BBM) yang berlangsung secara offline dan online di Gedung BI Sumut, Selasa (21/3/2023).
“Memang setiap bulan puasa di beberapa periode atau 5 tahun terakhir, inflasi itu meningkat. Dan bulan Ramadhan sampai Lebaran ini inflasi juga naik di Sumut. Ini terus kita waspadai dan Ini naik tapi masih terkendali,” ujar Doddy.
Adapun beberapa komoditas yang naik itu, seperti Cabai, Bawang, Daging, Beras, dan lainnya. Untuk di luar komuditas pangan yang juga kerap mengalami kenaikan menjelang HBKN seperti transportasi udara.
Dikatakan Doddy, Untuk di wilayah Sumatera Utara, BI bersama pemerintah melakukan sinergi dan inovasi untuk stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Adapun 7 program besar yang digagas dari GNPIP adalah: Pertama adalah optalisasi OP/Pasar Murah.
“Di kota Medan sendiri ada 151 titik Pasar Murah yang di gelar sampai lebaran Idul Fitri,” jelas Doddy Zulverdi didampingi Poltak Sitanggang selaku Kepala Divisi Pengembangan dan Ekonomi BI Sumut.
Baca Juga: KPPU Pantau Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok di DIY Menjelang Ramadhan dan Lebaran
Sedangkan yang Kedua adalah penguatan ketahan komoditas pangan strategi, melalui gerakan budidaya pangan, replika best practice klaster pangan, hirilisasi produk pertanian, dan perluasan produk pupuk organik.
Untuk yang Ketiga, peningkatan pemanfaatan alsintan dan sarana & prasarana perusahan produksi.
“Kita juga beri bantuan kepada kelaster-klaster dari binaan BI seperti pemberian teraktor, bibit dan lainnya,” ungkap Doddy.
Namun Program keempat adalah Penguatan Kerjasama Antar Daerah (PKAD). Dan Kelima, Fasilitas Distribusi Pangan.
Serta yang Keenam adalah Penguatan Infrastruktur TIK, digitalisasi & data pangan.
Sedangkan yang Ketujuh yaitu Penguatan Koordinasi dan Komunikasi melalui; penguatan capacity building, peningkatan konsumsi produk olahan & diversifikasi pangan, penguatan koordinasi kelembagaan, serta penguatan pengendalian ekspektasi.
“BI memperkuat melalui GNPIP dan terus meningkatkan koordinasi berbagai pihak, seperti Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) maupun di daerah kepada TPID,” kata Doddy.
Disamping itu, Doddy berharap agar BUMD/BUMDes yang menurutnya belum optimal, bisa menjalankan perannya.
“Jadi kita mau mereka mendukung sisi produksi, dan lainnya. Ini kita perlu dorong melalui pengauatan BUMD di Sumut. Lalu pertemuan-pertemuan serta rapat koordinasi terus kita lakukan sehingga semua pihak siap. Inilah program-programnya,” terang Doddy.
Sementara itu, Dalam mengantisipasi adanya penimbunan komoditas penting, Kepala BI Sumut ini juga mengaku telah melakukan koordinasi dengan aparat hukum dan Satgas Pangan.
Sebab itu, dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi HBKN Ramadhan dan Idul Fitri.
“Melalui rekan-rekan wartawan kita mengimbau masyarakat jangan panik, belanja bijak, jangan takut barang tidak ada. Belanja tidak harus ditumpuk, itu juga membantu menstabilkan harga.Belanjalah bijak sesuai kebutuhan,” pungkas Doddy mengakhiri.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Cegah Harga Bahan Pokok Naik, Pemerintah Jaga Pasokan di Bulan Ramadan