Sragen, Sonora.ID – Jebakan listrik untuk tikus di persawahan milik warga kembali menelan korban. Padahal dari pemerintah sendiri telah melarang penggunaan jebakan listrik untuk tikus ini khususnya di area persawahan.
kali ini, seorang bocah SD dengan inisial DS (14) Dukuh Betis, Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ditemukan tewas dan terbujur kaku di area persawahan yang tak jauh dari rumahnya.
Di lokasi yang berbeda, Kapolres Sragen melalui Polsek Ngrampal AKP Hasto Broto juga turut mengkonfirmasi terkait adanya kejadian tersebut.
Dia juga mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari Selasa (21/03/2023), tepatnya sekitar pukul 16.00 WIB.
Ketika seorang petani menemukan korban telah tergeletak dan tak sadarkan diri di area persawahan.
Saat itu, dia kemudian bergegas memberitahu warga lainnya dan kembali ke lokasi bersama warga untuk mengecek apakah benar yang telah dilihatnya tadi.
Baca Juga: Pecah Ban, Truk Boks Nyaris Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol Solo - Ngawi
"Kemudian warga datang ke lokasi temuan tersebut untuk mengecek dan benar bahwa ada seorang laki-laki yang tergeletak di area persawahan," terangnya pada Kamis (23/03/2023) lalu.
Kemudian setelah warga melakukan pengecekan ternyata Bocah laki-laki tersebut telah meninggal dunia.
"Dan setelah mengecek, ternyata orang nya sudah dalam keadaan meninggal dunia atau korban adalah warga 1 RT dengan warga yang datang ke lokasi kejadian," tambahnya, Kamis (23/03/2023).
Dengan adanya temuan tersebut, para warga kemudian melaporkannya ke Polsek Ngrampal untuk segera dilakukan evakuasi korban dan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Menurutnya, korban ini meninggal karena tersetrum jebakan listrik yang biasa digunakan untuk mengusir tikus di area persawahan tersebut.
Hal ini, dapat diketahui dari di bagian kaki korban terdapat luka bakar. Selain itu, Ia juga menemukan bukti lain di lokasi seperti kawat besi dengan panjang 20 meter, 2 buah lampu bohlam 5 watt, serta 1 buah fitting lampu.
Menurut Kapolsek Ngrampal, AKP Hasto. Korban sebelumnya datang ke sawah milik tetangganya untuk mencari belut seorang diri.
"Korban masih di bawah umur, saat kesetrum korban sedang mencari belut. (Dia) datang sendirian tidak ada temannya," tutupnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Dikuburkan di Sragen, Begini Kronologi Kecelakaan yang Tewaskan Atlet PBSI Syabda Perkasa