Palembang, Sonora.ID – Tidak terasa sudah memasuki hari ke 7 Ramadhan 1444 H, bagaimana suasana ramadhan di kota Zurich Swiss?
Lily Suherlina, Mahasiswa Program S3 asal Palembang menceritakan pengalamannya menjalankan ibadah puasa ramadhan di Swiss.
“Tidak seperti di Indonesia penduduk muslimnya banyak, di sini tidak semeriah di Indonesia. Di Swiss sedang musim semi jadi cuacanya enak maximal, suhu siang hari 10 derajat jadi dingin. Waktu puasanya juga tidak terlalu lama dibanding saat musim panas tahun lalu. Tahun ini lebih syahdu,” ungkapnya.
Tahun ini Lily sudah yang ke empat kali menjalani puasa ramadhan jauh dari orang tua.
“Sudah biasa, yang penting setiap sahur video call dengan orang tua di Palembang. Kalau di Indonesia buka puasa telpon dari sini. Di swiss masih siang, saling update kabar dengan orang tua,” urainya.
Baca Juga: Usai Digugat Eks Karyawannya, PT HM Sampoerna Tbk Dituding Lakukan Intervensi!
Jika rindu masakan Indonesia, Lily memesan bahan makanan terlebih dahulu baru membuatnya.
“Kalau pingin pempek, beli ikan patin, di filet kemudian di blender. Sagunya beli di toko asia. Untuk cuka, kebetulan bawa udang kering sama gula batok dari Palembang,” ujarnya.
Saat berbuka puasa, Lily lebih memilih berbuka di luar rumah atau ketempat teman yang mengundang.
“Kalau buka keluar cari restaurant yang unik. Kalau ada yang open house saya join, mengobati rasa rindu. Target Ramadhan tahun ini bisa tembus 30 juz, tahun kemaren sibuk, mudah-mudahan tahun ini bisa tercapai,” ungkapnya.
Baca Juga: Berikut Cara Cek Apakah Anda Penerima Bantuan STB Gratis atau Tidak