Sonora.ID - Perguruan tinggi swasta maupun negeri memiliki potensi besar untuk membangun ekosistem pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing.
Potensi itu akan bertransformasi menjadi sistem yang baik melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya secara daring di acara pelantikan pengurus baru Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) periode 2022-2026.
Pengurus baru ini dilantik oleh Ketua Dewan Kehormatan ABPPTSI, Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Wiranto SH S.IP, M.M di Auditorium Gedung Utama Kampus Untar, Jakarta, Kamis (30/03).
Nadiem kemudian mengapresiasi atas banyaknya kampus swasta yang menerapkan program MBKM dengan mengirimkan mahasiswa mereka untuk magang dan studi independen.
“Sudah ada beberapa kampus swasta yang mengirimkan ratusan mahasiswa untuk mengikuti magang dan studi independen. Para mahasiswa yang telah menjadi alumni program MBKM para mahasiswa alumni kampus merdeka hanya membutuhkan waktu 0,3-2,8 bulan untuk memperoleh pekerjaan. Jauh lebih cepat untuk memperoleh pekerjaan dengan rata-rata waktu tunggu selama 4 bulan untuk mendapatkan pengalaman luar biasa,” ujar Nadiem
Di kesempatan yang sama, Plt. Dirjen Ristekdikti Kemendikbudristek Prof. Nizam juga menegaskan pengetahuan terbaik yang bisa didapat mahasiswa bukan hanya berdasarkan literatur dan teks buku. Dia menilai pengetahuan akan semakin baik apabila didapatkan dari pengalaman.
“Kita lupa bahwa kita mendapatkan ilmu itu, ketika mengalami persoalan, ketika mengalami betul apa yang dihadapi di dunia profesi, di dunia kerja, dunia industri. Itu ilmu yang melekat dan menjadi pengetahuan yang menjadi bekal hidup kita,” ujar Nizam yang hadir dalam acara pelantikan ini.
Baca Juga: Muhadjir: 'Bukan Pertama Kali Israel Masuk Indonesia…'
Nizam juga berpesan untuk penyelenggara perguruan tinggi swasta agar menjadi pondasi dan menjadi tempat berpijak serta tumbuh kembang para mahasiswa yang bernaung di dalamnya. Menurutnya, tanpa pondasi yang kuat, bangunan di atasnya ini awalnya tegak, tetapi agak tinggi roboh. Kalau roboh, korbannya banyak. Ia pun menyebut tidak hanya satu dua perguruan tinggi roboh karena pondasi yang keropos.
“Mohon tata kelola yayasan, tata kelola penyelenggara tinggi swasta dijaga betul, solid sebagai suatu pondasi tegaknya bangunan PTS yang kita ingin meningkat dan semakin tinggi. Bagaimana pondasi kokoh itu? Pertama dari tata kelola yang sehat. Kedua sumber daya yang solid untuk menjadikan bangunan tadi kokoh,” pungkas Nizam.
Sementara itu Rektor Universitas Tarumanegara (UNTAR) Rektor UNTAR Agustinus Purna Irawan menyebut UNTAR menjadi salah satu contoh kampus yang melaksanakan kegiatan MBKM dengan baik. Ia juga menilai program MBKM jadi peluang besar bagi kampus untuk bermitra dengan industri maupun perusahaan yang akan memudahkan mahasiswa belajar dan mendapatkan pengalaman di dunia kerja.
“Mitra perusahaan dengan MBKM ini banyak yang menawarkan untuk banyak bidang di UNTAR. Ada lebih dari 300 MoU dan sebagainya untuk pelaksanaan MBKM di berbagai macam bidang. Kalau secara internal saya kira kita harus melibatkan dosen. Apakah itu tridharma yang melibatkan mahasiswa, saya kira itu perlu. Itu menjadi hal yang mudah dilakukan,” ungkapnya.
Baca Juga: Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, Muhadjir: Sama, Saya juga Kecewa dan Sedih
Rektor Untar menambahkan MBKM dengan 3 semester yang diatur pemerintah, dimana mahasiswa boleh selama 3 semester tidak berada di prodi, tidak di kampus, menjadikan hal itu juga suatu peluang.
“Di UNTAR kami membuka 12 SKS bagi mahasiswa yang mau mengembangkan usaha sendiri atau perusahaan orang tua. Ada mahasiswa datang mau MBKM mandiri 12 SKS, mau mengembangkan perusahaan orangtua. Itu sudah diatur, ada peraturan rektor dan ada pedoman pelaksanaanya,” ujar Prof. Agustinus
Sebagai tuan rumah dalam acara pelantikan ini, Untar juga menempatkan wakilnya sebagai salah satu pengurus ABPPTSI periode 2022-2026 yakni Rektor Prof. Dr. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., IPU., AE.
"Kami mengucapkan terima kasih, karena pada acara pelantikan tadi saya sendiri sebagai Rektor Untar dipercaya sebagai salah satu anggota dewan pakar di dalam pengurusan ABPPTSI. Mudah-mudahan kami dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan organisasi sekaligus juga berkontribusi dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia," ucap Rektor Untar.
Pengurus baru Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) periode 2022-2026 diketuai oleh Prof. Dr. Thomas Suyatno untuk lima tahun ke depan. Prof. Thomas akan menahkodai organisasi ini bersama Prof Dr. Mts Arief, M.M., M.B.A., CPM sebagai Sekretaris Jenderal, Ir. Bernard Gunawan sebagai Bendahara Umum dan 17 Wakil Ketua Umum ABPPTSI.
"Kami percaya, saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan," kata Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Wiranto SH S.IP, M.M saat pelantikan pengurus baru.