Find Us On Social Media :
Makna pancasila sebagai paradigma pembangunan (kompas.com)

Berikut Ini Adalah Makna Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Sienty Ayu Monica - Rabu, 5 April 2023 | 14:50 WIB

Sonora.ID – Pancasila adalah pedoman hidup bangsa Indonesia. Berikut ini adalah arti pancasila sebagai paradigma pembangunan.

Makna Pancasila sebagai paradigma pembangunan adalah Pancasila dijadikan landasan dalam berbagai aspek pembangunan nasional.

Jadi pembangunan nasional ini harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Yakni nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Sebab pada dasarnya pembangunan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: 24 Contoh Nilai Praksis Pancasila dari Sila Pertama hingga Kelima

Mengutip situs Bpip.go.id, dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa hakikat pembangunan nasional adalah: mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, dan membantu melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi.

Ini berarti bahwa Pancasila merupakan landasan pembangunan yang ideal karena nilai-nilainya sesuai dengan lingkungan sosial dan budaya bangsa Indonesia.

Lantas, apa maksud Pancasila sebagai paradigma pembangunan? Berikut ini penjelasannya seperti yang dilansir dari laman Kompas.com.

Menurut Suharta dalam buku Pancasila (2020), kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan adalah sebagai:

  1. Cita-cita bangsa Indonesia
  2. Jiwa bangsa
  3. Moral pembangunan
  4. Dasar negara Republik Indonesia.

Sebagai paradigma pembangunan, Pancasila digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, yakni bidang politik, ekonomi, hukum, serta sosial budaya.

Mengutip buku Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran PPKn SMA/SMK yang ditulis Mukiyat dkk (2016: 12), Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional memiliki arti bahwa segala aspek pembangunan nasional harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Oleh sebab itu pembangunan nasional ditujukan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek rohani, jasmani, aspek individu, sosial, dan ketuhanan.