Find Us On Social Media :
[Foto: Dinkominfo Surabaya] Petugas gabungan melalui operasi cipta kondisi mengamankan remaja yang terlibat perang sarung ()

Bulan Ramadan, Eskalasi Gangguan Kamtibmas di Kota Surabaya Menurun

Budi Santoso - Rabu, 5 April 2023 | 17:28 WIB

Surabaya, Sonora.ID - Pemkot Surabaya kembali menggelar operasi cipta kondisi untuk mencegah  gangguan keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) selama bulan suci ramadan.

Operasi cipta kondisi  digelar serentak bersama Kepolisian dan TNI di 31 kecamatan se-Surabaya.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto menjelaskan, saat memasuki hari kesembilan ramadan, eskalasi gangguan kamtibmas mengalami penurunan.

Baik itu terkait dengan  kejadian perang sarung, balap liar, tawuran hingga minuman keras.

"Dibanding malam pertama, kedua, ketiga, keempat sampai malam kelima Ramadan, sekarang  sudah menurun eskalasinya. Karena kita terutama di malam Sabtu dan malam Minggu, polsek dan  kecamatan siaga di semua titik, termasuk kita di empat wilayah Surabaya," kata Eddy, Senin (03/04/2023).

Ia memastikan, setiap malam Sabtu dan malam Minggu, pihaknya intens bersama kepolisian dan  TNI menggelar operasi cipta kondisi skala besar di 31 kecamatan se-Surabaya.

Baca Juga: Tangani Stunting, Pemko Medan Upayakan Pemberian Makanan Tambahan, BASS & Bantuan Program UMKM

Operasi cipta kondisi  tersebut digelar serentak mulai pukul 22.00 WIB hingga 04.00 WIB.

"Kita setiap malam tetap  melaksanakan kegiatan patroli mulai jam 22.00 WIB sampai 04.00 WIB. Utamanya malam Sabtu  dan malam Minggu kita melaksanakan operasi skala besar," jelasnya.

Meski eskalasi gangguan kamtibmas menurun, Eddy menyebutkan, jika pihaknya masih menemukan beberapa remaja yang terlibat dalam perang sarung.

Seperti dalam giat operasi cipta  kondisi pada Jumat malam (31/03), pihaknya mengamankan sembilan remaja terlibat perang sarung.

"Kita mengamankan di Jalan Wonokitri dan Sambikerep ada sembilan orang, perang sarung.  Kemudian ada konvoi sahur on the road dari pelajar SMK sampai di Taman Bungkul itu bisa kita lokalisir," ungkapnya.

Selanjutnya pada Sabtu (01/04) malam, pihaknya kembali mengamankan dua orang remaja yang  terindikasi perang sarung di kawasan Dukuh Pakis Surabaya. Dua orang remaja itu langsung  diserahkan ke Polsek Dukuh Pakis.

"Sedangkan untuk tadi malam, Minggu (02/04), Alhamdulillah  tidak ada kejadian menonjol, melandai," katanya.

Baca Juga: Mengenal Satkamling, Pam Swakarsa Mitra Polisi Jaga Keamanan dan Ketertiban

Ia menjabarkan, jika mayoritas remaja yang terlibat perang sarung berusia masih belasan.

Untuk  mencegah tindakan serupa, para remaja yang terjaring operasi cipta kondisi itu berencana dilakukan  pembinaan dan sanksi sosial di UPTD Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih.

"Di tingkat kota kita kirim ke Liponsos untuk diberikan pembinaan sosial, kita juga panggil orang  tuanya. Ada juga yang kita serahkan ke kepolisian, karena sudah masuk ranah pidana. Kita serahkan  ke kepolisian supaya cepat penanganannya," terangnya.

Eddy berharap para orang tua turut berperan aktif dalam memantau pergaulan anak-anak.

Apabila  anak belum pulang ke rumah hingga pukul 21.00 WIB, orang tua juga diharapkan menghubungi dan  menanyakan.

"Kalau pukul 21.00 WIB anak belum ada di rumah, orang tua bisa menghubungi lewat telepon, atau  hubungi rekan terdekatnya ditanyakan. Jadi memastikan anak dalam keadaan aman, sehat dan tidak  melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu Kamtibmas," pungkasnya. 

Baca Juga: Tempuh Jarak 257 Kilometer, Kapolda Kalbar Patroli Jarak Jauh Menggunakan Sepeda Motor Untuk Tinjau Kamtibnas Tiga Daerah