Find Us On Social Media :
Illustrasi BMKG ()

Ketinggian Gelombang di Kalbar Masuk Kategori Tenang Hingga Rendah

William - Rabu, 5 April 2023 | 23:25 WIB

Pontianak, Sonora.ID - Angin kencang yang terjadi pada Senin, 3 April kemarin disebabkan oleh adanya pola pertemuan angin atau konvergensi di sekitar wilayah Kalimantan Barat.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Risa, mengatakan bahwa fenomena tersebut memang biasanya terjadi saat masa peralihan musim. Ia juga katakan untuk peralihan musim biasanya terjadi di bulan Maret - April - Mei.

"Hal tersebut memang lazim terjadi khususnya pada musim peralihan saat ini yang akan masuk musim kemarau, jadi perlu diwaspadai musim peralihan seperti ini karena potensi cuaca ekstrem seperti angin kencang atau hujan es mungkin bisa terjadi di beberapa wilayah, " ucapnya di kantor BMKB Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Selasa (4/4/2023).

Prakirawan juga menerangkan untuk ketinggian gelombang di wilayah perairan Kalimantan Barat berada dalam kategori tenang hingga rendah untuk tiga hari ke depan dan untuk untuk gelombang pada tanggal 4 april juga relatih sama hingga tiga hari ke depan.

"Untuk ketinggian gelombang di perairan Kalbar dengan kategori rendah yaitu ketinggian 0,5 – 1,25 meter itu berpotensi terjadi di laut Natuna Utara, laut Natuna, perairan Singkawang, Sambas, perairan Ketapang, perairan Kendawangan dan perairan pulau Karimata, " tambahnya.

Baca Juga: Ini Proses Terjadinya Fenomena Hujan Es Bisa Terjadi di Indonesia

Dengan ketinggian gelombang seperti yang dijabarkan sebelumnya yaitu kategori tenang hingga rendah ini masih dikatakan normal dan aman untuk aktivitas di perairan.

Sementara untuk ketianggian gelombang hingga jelang puncak arus mudik relatif aman, namun ada potensi ketinggian gelombang pada kategori sedang yaitu 1,25 - 2,25 meter tapi mungkin tidak terlalu signifikan untuk jalur pelayaran.

"Untuk update informasi bisa cek secara berkala di website BMKG Maritim Pontianak, " ungkapnya.

Dirinya mengingatkan untuk tiga hari ke depan terdapat potensi angin dengan kecepatan 25 knot di laut Natuna yang dapat mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di perairan sekitarnya.

Baca Juga: Warga Klaten Rasakan Getaran, Dampak Gempa di Pacitan