Banjarbaru, Sonora.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) akan meremajakan kelapa sawit rakat seluas 2.850 hektar pada 2023.
Program peremajaan yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas itu akan dilaksanakan di lima kabupaten, yaitu kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Barito Kuala, dan Kabupaten Banjar.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan Dan Peternakan Kalsel, Agustinus Adie menjelaskan bahwa 1peremajaan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit rakyat yang saat ini masih di bawah 20 ton per hektar.
“Kalau hitung-hitungan kami harusnya 20 ton lebih per hektar,” ujar Agus belum lama ini.
Baca Juga: Target Pasok Daging ke IKN, Program SISKA KU INTIP Diapresiasi Mentan
Dijelaskannya, pekebun yang telah terdaftar dan terverifikasi, nantinya akan mendapat dana bantuan dengan besaran 30 juta rupiah per hektar.
“Maksimal empat hektar lahan bagi setiap pekebun yang diperuntukkan sebagai biaya penanaman dan pemeliharaan hingga sampai berproduksi,” sebutnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dana bantuan tersebut berasal dari Badan Pengelola Dana Peremajaan Kelapa Sawit (BPDPKS) dibawah Kementerian Keuangan, yang proses pencairannya melibatkan pihak ke tiga.
“Untuk pencairan dana itu masuk kerening petani tapi tidak bisa di ambil secara langsung, tapi melalui proses pekerjaan atau tahapan tahapan penyelesaian pekerjaan,” beber Agus.
Dalam satu hektar perkebunan kelapa sawit, lanjut Agus, biaya yang di perlukan untuk pengelolaannya di perkirakan mencapai 60 juta rupiah.
“Untuk kekurangan biaya tersebut para petani di rekomendasikan mengajukan kredit perbankkan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat),” pungkasnya.
Baca Juga: Data OJK: Penyaluran KUR di Sulsel Capai Rp13,4 Triliun Per Oktober 2021