Tangerang Selatan, Sonora.ID - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Huawei Indonesia memperkuat sinergi dalam membangun sumber daya manusia yang cakap digital.
Hal ini dituangkan dalam penandatanganan perpanjangan nota kesepahaman (MoU) tentang peningkatan kapasitas talenta digital Indonesia, Rabu (5/4).
Huawei Indonesia telah menjadi mitra kementerian dalam mencetak talenta digital Indonesia semenjak tahun 2020.
Sinergi ini membuktikan komitmen bersama untuk mengakselerasi pertumbuhan talenta digital demi tercapainya 9 juta talenta digital yang dibutuhkan Indonesia hingga 2030.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menyampaikan apresiasi atas langkah nyata Huawei dalam menyiapkan SDM digital yang mampu menjawab tuntutan di era transformasi digital.
Terlebih, melalui dukungan Huawei yang berkelanjutan terhadap program Kampus Merdeka dan Kedaireka demi menyiapkan generasi unggul yang menghidupi semangat Pancasila.
“Melalui literasi digital dan dunia teknologi, Kemendikbudristek turut mendukung untuk menciptakan generasi unggul dan emas dalam menguasai dunia baru ini. Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka diharapkan generasi muda dapat menjadi penguasa teknologi yang bijak dan kritis,” ujar Nizam.
Nizam juga mengapresiasi Huawei yang turut berkontribusi membangun literasi digital tanah air lewat kegiatan CSR Ramadan berupa donasi perangkat penunjang telekomunikasi dalam rangka meningkatkan kegiatan belajar-mengajar di pondok-pondok pesantren dan panti asuhan.
"Ini saatnya semua pihak baik dari pelaku industri maupun teknologi, khususnya di dunia pendidikan untuk bergotong royong mendorong literasi digital secara nasional," imbuh Nizam.
Director of Government Affairs Huawei Indonesia, Yenty Joman menyampaikan bahwa sebagai perusahaan teknologi, informasi dan komunikasi global, Huawei akan mendukung pemanfaatan TIK di lembaga pendidikan, tidak hanya di perguruan tinggi negeri dan swasta, tetapi juga akan meluas ke pendidikan tinggi Islam, serta SMK dan pesantren.
Bentuk dukungan dilakukan melalui berbagai pelatihan upskilling, sertifikasi, dan kesempatan mengikuti kompetensi TIK, baik tingkat nasional maupun global.
“Memasuki tahunnya yang ketiga, dengan bangga kami umumkan bahwa Huawei telah sukses menjangkau lebih dari 80 ribu talenta digital, atau mencapai sekitar 80 persen dari target. Melalui program CSR Ramadan bagi kalangan pondok pesantren, kita berharap pondok pesantren mampu menyiapkan pemimpin-pemimpin generasi masa depan yang selain menguasai keagamaan, kebudayaan, dan ilmu sosial, juga cakap digital dan memiliki daya pikir inovatif,” ungkap Yenty.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani menuturkan bahwa saat ini ekosistem digital merupakan ekosistem yang selaras dengan zaman sekarang, di mana pendidikan merupakan bagian penting dalam menciptakan generasi yang bertalenta.
Ia menyebut saat ini terdapat banyak sekali talenta yang mumpuni dalam pendidikan pondok pesantren sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi di Indonesia.
“Saya ingin menyampaikan bahwa kita sama-sama menginginkan pendidikan yang melahirkan insan-insan yang bermakna. Hal ini bisa didukung dengan adanya kerja sama ini mampu menciptakan kerja sama yang kuat dalam membentuk generasi unggul di zaman ini,” jelasnya.
Deputi Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan menyambut hangat komitmen serta inisiatif Huawei dalam meningkatkan kerja sama dengan lembaga kementerian guna mewujudkan sumber daya manusia dan pembangunan Indonesia menjadi lebih baik.
“Kami mengapresiasi komitmen Huawei serta mendorong kerja sama Huawei dengan lembaga kementerian dalam membangun SDM di Indonesia. Komitmen Huawei dengan Kantor Staf Presiden dalam menyiapkan 100 talenta digital diharapkan mampu membantu dalam menciptakan sumber daya manusia di Indonesia yang mampu bersaing ke depannya,” ujarnya.
Baca Juga: Dosen, Mahasiswa, dan Tenaga Pendidik di Provinsi Aceh Ikuti Literasi Digital Sektor Pendidikan