Bandung Sonora.ID - Dua pekan menjelang Lebaran, berbagai persiapan terus dilakukan oleh PT. KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung guna melayani pelanggan yang akan mudik ke kampung halaman.
"Kesiapan baik itu dari sarana, seperti lokomotif dan kereta, prasarana (jalur rel), serta fasilitas bagi pelanggan di atas kereta api (KA) dan stasiun menjadi fokus kami di Daop 2 Bandung," ucap Executive Vice President (Kepala) Daop 2 Bandung Joko Widagdo si Bandung, Jumat (7/4/2023).
Joko mengatakan, ada sebanyak 23 lokomotif dan 140 kereta (penumpang) disiapkan oleh Daop 2 Bandung guna mensukseskan Angkutan Lebaran tahun ini.
"Seluruh armada sarana kita saat ini sedang menjalani perawatan, sehingga bisa siap dan layak dioperasikan sebelum masa Angkutan Lebaran," ungkap Joko.
Dari sisi prasarana, lanjut Joko, pada bulan Maret lalu Daop 2 Bandung bersama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, serta Balai Teknik Perkeretaapian Bandung, telah melakukan inspeksi guna memastikan kehandalan prasarana di lintas.
"Perbaikan geometri di lintas Daop 2 juga telah dilakukan agar menjamin perjalanan KA yang aman, dan selamat," kata Joko.
Penerapan Risk Management juga dilakukan Daop 2 Bandung untuk mengantisipasi gangguan, baik itu sarana, prasarana, maupun keamanan selama pelaksanaan Angkutan Lebaran tahun ini.
Selain itu kata Joko, Daop 2 Bandung juga menempatkan cadangan sarana, baik itu kereta maupun lokomotif, serta crane di 2 titik yakni Bandung, dan Cibatu. Tenaga perawatan sarana juga akan ditempatkan pada 14 titik di seluruh wilayah Daop 2 Bandung, dan akan siaga selama 24 jam.
Dari sisi prasarana, penempatan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 13 titik dilakukan sebagai upaya antisipasi risiko gangguan operasional perjalanan KA.
AMUS sendiri merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material diantaranya bantalan rel dan batu balas. Persiapan tersebut untuk tindakan cepat cepat ketika terjadi gangguan.
Disinggung mengenai titik jalur rel yang rawan longsor, Joko menegaskan, bahwa titik rawan longsor, amblesan, serta banjir juga tak luput menjadi menjadi perhatian Daop 2 Bandung.
"Kami siagakan sebanyak 40 petugas akan ditempatkan untuk melakukan pemantauan khusus di titik rawan tersebut," tegas Joko.
"Kami juga telah menyiapkan 82 petugas tambahan, terdiri dari petugas pemeriksa jalur, serta petugas penjaga perlintasan extra untuk memberikan keselamatan dan keamanan tidak hanya bagi perjalanan KA tetapi juga bagi pelanggan kami," tutup Joko.