Sonora.ID - Tidak terasa sudah memasuki hari ke-21 Ramadhan 1444 H, bagaimana suasana ramadhan di Doha Qatar?
Sugeng Triyono, Ekspatriat asal Palembang di Doha Qatar menuturkan suasana Ramadhan di Doha Qatar.
“Ini kali ketiga aku ramadhan di Qatar. Ramadhan mulai di bulan maret hingga April. Sekarang kondisi cuaca baik karena masih peralihan dari musim dingin ke musim panas. Tahun lalu Ramadhan di musim panas jadi agak menantang, suhunya naik 35 hingga 37 derajat, tantangan bagi pekerja seperti saya yang kerja dilapangan. Sekarang cukup enak tidak terlalu panas apalagi covid sudah tidak ada jadi kalau mau kumpul untuk buka bareng atau majelis diperbolehkan,” ujarnya.
Makanan khas Qatar antara lain nasi briyani, nasi mandi dan roti bulat seperti makanan khas orang Arab. Orang menunggu waktu berbuka puasa banyak jalan-jalan ke taman atau ke pantai.
“Di sini banyak taman untuk keluarga, pemerintah menyediakan fasilitas yang baik untuk arena bermain, jogging. Disini parkir bebas dan gratis. Doha termasuk negara terkaya di dunia. Warganya berjumlah 3,5 juta jiwa, warga lokalnya hanya 500 ribu, kebanyakan pendatang yang bekerja dan tinggal. Rata-rata orang india, Pakistan, Filipina, sisanya orang eropa dan beberapa orang Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Menu Berbuka Puasa: Resep Oseng Tahu Campur Daging Sapi yang Nikmat
Kegiatan Buka puasa bersama di Qatar sering dilakukan terutama oleh sekelompok masyarakat atau dalam satu perusahaan.
Buka puasa bersama biasa dilakukan di hari Jumat dan Sabtu karena kedua hari ini adalah hari libur di Qatar.
Masyarakat Qatar banyak buka puasa bersama di pantai atau tempat piknik yang disediakan pemerintah Qatar.
“Semoga covid tidak ada lagi agar ramadhan bisa fokus dan bisa kumpul bareng ngobati rindu kampung halaman,” tutupnya.
Baca Juga: Prof. Yuwono, Ahli Mikrobiologi Sumsel Berkomentar soal Piala Dunia Qatar 2022