Jakarta, Sonora.Id - Masih dalam rangkaian Berbagi Berkah Ramadan dan komitmen kepedulian terhadap pendidikan usia dini, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menanamkan karakter anti bullying kepada siswa Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA) dengan meningkatkan literasi dan melalui dongeng.
Literasi memberikan kemampuan untuk memahami dan mengatasi situasi yang sulit, termasuk menghadapi tindakan bullying. Oleh karena itu, PLN UID Jakarta Raya melalui Program Education Care, mengajak 38 siswa TK SAAJA yang merupakan TK khusus untuk kelompok marjinal di Taman Komplek Pusdiklat, Kuningan, Jakarta Selatan, peduli literasi dengan membaca buku dan tidak melakukan tindak tanduk yang berpotensi bullying melalui dongeng bersama Kak Iki Yosan.
Kegiatan mendongeng dapat digunakan sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai positif dan membantu anak-anak dan remaja memahami konsep bullying. Misalnya, dalam cerita yang diceritakan, dapat diperlihatkan contoh-contoh tindakan bullying dan dampaknya yang merugikan bagi korban, serta cara-cara untuk mengatasi tindakan bullying tersebut.
Para pegawai yang ikut dalam program Disjaya Education Care ikut serta bermain dan belajar bersama anak-anak. Kesempatan ini juga sebagai ajang para pegawai PLN untuk terjun langsung ke masyarakat di dunia pendidikan. Pendidikan berkualitas merupakan salah satu pilar dari Sustainable Developement Goals (SDG's) dimana PLN sebagai salah satu BUMN juga turut serta mendukung program berkelanjutan ini.
“Masa depan kita bertumpu pada anak-anak dan pendidikan yang baik untuk mereka. Kami sangat peduli dan mengapresiasi anak-anak SAAJA yang punya kemauan kuat belajar walaupun dalam keterbatasan. Melalui dongeng dan juga buku-buku yang sudah dikumpulkan secara sukarela oleh pegawai kami, kami berharap dapat membantu membangun pemahaman mereka tentang pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai positif dan menolak tindakan bullying," ungkap Doddy B. Pangaribuan, General Manager PLN UID Jakarta Raya.
Sebagai perusahaan yang peduli pada masyarakat dan lingkungan, PLN berkomitmen untuk mendukung bertumbuhnya sektor pendidikan, dan juga memastikan bahwa program seperti peduli literasi memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak dan lingkungan di sekitar mereka. Terutama untuk mencegah tindakan bullying, yang masih menjadi masalah di sekolah-sekolah dan lingkungan di sekitar fasilitas PLN. Anak-anak sering kali menjadi korban tindakan bullying yang merusak semangat belajar mereka.
Mendukung literasi anak-anak kelompok marjinal di Jakarta, sebanyak 1.394 pegawai PLN UID Jakarta Raya secara sukarela mengumpulkan total 2.141 buku yang disumbangkan ke 18 TK/PAUD yang tersebar di wilayah kerja PLN UID Jakarta Raya, salah satunya SAAJA. Untuk memenuhi kebutuhan TK/PAUD disumbangkan juga paket literasi meliputi lemari, rak buku, papan tulis, meja belajar, storage, karpet, serta alat tulis sebagai kelengkapan proses belajar-mengajar di sekolah.
SAAJA merupakan TK khusus untuk anak-anak kelompok marjinal yang orang tuanya kebanyakan berprofesi sebagai pemulung. SAAJA juga melayani bimbingan belajar untuk lebih dari 80 siswa. Sekolah gratis ini menyediakan sarana belajar dan juga perlengkapan sekolah, seperti alat tulis dan seragam.
Ketua Yayasan PaRaM & Pembina SAAJA, Agus Supriyanto, mengungkapkan terima kasihnya yang tak terhingga. “Sungguh hari ini sangat luar biasa. Kami berterima kasih sekali untuk PLN. Anak-anak sungguh gembira dengan dongeng dan bantuan yang diberikan. Hal ini menjadi penyemangat untuk mendekatkan anak-anak mencintai literasi,” ungkap Agus.