Landak, Sonora.ID - Pembukaan acara naik dango ke-38 di Rumah Radakng Aya' Ngabang Kabupaten Landak sukses digelar dengan dihadiri ribuan masyarakat, Kamis (27/04/2023).
Tak hanya masyarakat sejumlah pejabat Provinsi dan Kabupaten lain di Kalbar juga turut menghadiri puncak acara naik dango tahun 2023 ini.
Terlihat hadir Asisten II Setda Kalbar Bidang Perekonomian dan Pembangunan yang mewakili Gubernur Kalbar untuk membuka acara naik dango, Kapolda Kalbar, Kabinda Kalbar, Anggota DPR RI, Ketua DAD Provinsi Kalbar, Ketua DAD Kabupaten Kubu Raya, dan Mempawah Bupati Kapuas Hulu, Anggota DPRD Landak, Forkopimda Landak serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Landak Heri Saman mengatakan naik dango sebagai agenda bersama DAD Kabupaten Landak, Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kubu Raya, merupakan momen yang sangat strategis dalam rangka menghimpun, membahas dan merumuskan pikiran dan gagasan masyarakat masyarakat, tokoh adat, pemuda, tokoh tokoh perempuan dan kaum cerdik cendikiawan dayak melalui forum seminar yang telah dilaksanakan.
"Pelaksanaan kegiatan naik dango ke-38 tahun 2023 juga telah dilaksanakan acara bahaupm yang merupakan agenda rutin dan kegiatan pokok pada penyelenggaraan naik dango. Dimana kita akan bersama-sama memutuskan setiap dan menetapkan tempat penyelenggaraan naik dango tahun depan dan menetapkan ritual adat balala pantang nagari," ungkapnya.
Baca Juga: Pj Bupati Landak Buka Acara Bahaump Naik Dango Ke-38
Heri Saman yang juga Ketua DPRD Landak mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Landak, para Ketua DAD Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kubu Raya beserta kontingen dan semua tamu undangan serta semua pihak yang telah naik mendukung pelaksanaan kegiatan dango ke-38.
"Semoga kedepan agenda naik dango ini semakin solid dan semakin sukses atas kerjasama kita semua," ucap Heri.
Hal senada juga diungkapkan Pj. Bupati Landak Samuel dimana menurutnya ritual adat naik dango dipandang perlu dilaksanakan agar seni dan budaya dayak khususnya di Kabupaten Landak selalu terpelihara dengan baik dan menjadi kekayaan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Di samping itu dengan diadakannya kegiatan ritual adat naik dango juga sebagai bentuk apresiasi, penghormatan, ucapan syukur dan terima kasih kepada Sang Pencipta atas keberhasilan panen padi yang dilakukan," tuturnya.