Sonora.ID – Gerakan Non-Blok (GNB) adalah kumpulan negara yang menyatakan sikap tidak memihak kelompok tertentu. Apa latar belakang, tujuan dan peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok (GNB)?
GNB atau dalam bahasa Inggrisnya adalah Non-Aligned Movement adalah organisasi internasional yang terdiri dari 100 negara yang menganggap dirinya tidak beraliansi dengan kekuatan besar apa pun.
Awalnya, GNB merupakan himpunan negara yang baru merdeka, atau negara berkembang yang tidak memihak pada salah satu blok, di era perang dingin.
Baca Juga: 7 Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok (GNB), Apa Saja?
Latar Belakang GNB
Melansir dari Kompas.com, Kata "non-blok" diperkenalkan pertama kali oleh Perdana Menteri India, Nehru, dalam pidatonya pada 1954 di Colombo, Sri Lanka.
Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India yang disebut Panchsheel (lima pengendali).
Prinsip ini kemudian digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok (GNB). Lima prinsip tersebut adalah:
- Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan
- Perjanjian non-agresi
- Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
- Kesetaraan dan keuntungan bersama
- Menjaga perdamaian.
GNB didirikan saat Konferensi Asia-Afrika (KAA) diselenggarakan di Bandung, pada tahun 1955,
Kala itu KAA dilaksanakan pada 18-24 April 1955 dan dihadiri oleh 29 Kepala negara dan pemerintahan di Benua Asia dan Afrika yang baru merdeka.