Find Us On Social Media :
Anggota Komisi IX DPR RI, Sukamto, di hadapan warga Kabupaten Bantul dalam Sosialisasi Program JKN. (BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta)

Anggota Komisi IX DPR RI Ajak Warga Bantul Jadi Peserta JKN

Benni Listiyo - Senin, 8 Mei 2023 | 11:18 WIB

Yogyakarta, Sonora.ID - Anggota Komisi IX DPR RI, Sukamto mengajak warga Kabupaten Bantul untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Pasalnya, hadirnya BPJS Kesehatan sejak tahun 2014 itu dinilai sebagai payung perlindungan bagi masyarakat dari risiko finansial ketika sakit dan biaya pengobatan yang merangkak naik.

“Orang kalau tidak menjadi peserta BPJS Kesehatan artinya dia rugi, karena sakit tidak bisa diduga-duga datangnya. Jangan merasa masih muda, masih gagah kemudian tidak memperhatikan jaminan kesehatannya. Kesehatan itu penting, sekaya dan sepintar apa pun jika tidak sehat tidak bisa menikmati. Komisi IX DPR RI bersama BPJS Kesehatan fokus untuk mengupayakan bagaimana rakyat bisa terjamin kesehatannya, baik yang mampu dan yang tidak mampu,” kata Sukamto di hadapan ratusan warga Kabupaten Bantul dalam Sosialisasi Program JKN, Sabtu (06/05).

Dia menjelaskan, manfaat yang diberikan oleh BPJS Kesehatan sangat luas dan menyeluruh. BPJS Kesehatan sebagai pengelola program, membiayai pengobatan mulai dari yang bertaraf ringan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) hingga penyakit katastropik yang dikenal berbiaya mahal. Program ini membuka akses kepada masyarakat untuk bisa meningkatkan taraf kesehatannya tanpa kesulitan biaya. Selain itu, layanan di fasilitas kesehatan juga harus setara dan tanpa diskriminasi.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Siap Sapa Warga Kota Yogyakarta di Mall Pelayanan Publik

“Bayangkan saja satu orang yang cuci darah membutuhkan biaya satu juta untuk sekali tindakan. Kalau satu minggu dua kali cuci darah maka biayanya dua juta. Kalau satu bulan, biayanya bisa mencapai 10 hingga 11 juta. Sekaya apa pun seseorang jika harus cuci darah pasti was-was jika tidak menjadi peserta BPJS Kesehatan. Orang yang sakitnya menahun juga dijamin. Saya menegaskan bahwa layanan untuk pasien BPJS Kesehatan harus baik dan sama. Tidak ada pembatasan untuk hari perawatan,” tegas Sukamto.

Meski ada BPJS Kesehatan melalui Program JKN yang siap membiayai, Sukamto tetap mengajak warga yang hadir untuk menerapkan pola hidup sehat dan olahraga teratur agar terhindar dari penyakit. Kesehatan berawal dari makanan apa yang dikonsumsi sehari-hari.

“Makan itu harus ada buah, tidak perlu yang mewah. Buah yang kita temui sehari-hari pun banyak manfaatnya. Kemudian harus ada sayur, lalu pauk yang bergizi seperti tempe, tahu, ikan dan lainnya. Olahraga harus dibiasakan, paling tidak 30 menit setiap hari agar kita semua tetap sehat dan prima,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta, Prabowo mengatakan BPJS Kesehatan memiliki program skrining riwayat kesehatan yang bisa dimanfaatkan peserta guna mendeteksi dini potensi penyakit. Skrining ini bisa dilakukan melalui laman resmi, Aplikasi Mobile JKN maupun di FKTP. Apabila hasil skrining menunjukkan risiko tinggi terhadap diabetes, hipertensi, jantung dan gagal ginjal peserta bisa berkonsultasi di fasilitas kesehatan.

“Tidak hanya pembiayaan pengobatan yang kami lakukan, namun promotif dan preventif juga harus digencarkan agar masyarakat tidak jatuh dalam penyakit dan keparahannya. Layanan IVA dan papsmear juga bisa didapatkan oleh peserta sesuai dengan kriteria. Harapan kami, dengan tersedianya layanan secara komprehensif dari hulu ke hilir, pencegahan hingga pengobatan, kami bisa berperan semakin besar untuk kesehatan masyarakat,” kata Prabowo.