Find Us On Social Media :
Kadinkes Jabar dr. Nina (kedua dari kanan) pada acara JAPRI di Gedung Sate, Rabu (10/5/2023) (Sonora FM Bandung/ Indra Gunawan)

Sinergi Pentahelix Pemprov Jabar untuk Sukseskan Pekan Imunisasi Dunia

Indra Gunawan - Kamis, 11 Mei 2023 | 12:16 WIB

Bandung, Sonora.ID - Pekan Imunisasi Dunia (PID) yang diperingati setiap minggu terakhir di bulan April setiap tahunnya itu, diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kembali kesadaran dan tindakan kolektif dalam peningkatan cakupan imunisasi.

Apalagi Organisasi kesehatan dunia atau WHO massif mengkampanyekannya untuk mengejar ketertinggalan imunisasi selama Covid-19. Karena

WHO mengakui secara global selama pandemi Covid-19 banyak anak yang tidak diimunisasi

Terkait dengan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) berkomitmen memberikan hak kesehatan bagi masyarakat dengan memberikan stimulasi imunisasi dan vaksinasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dr. Nina Susana Dewi mengatakan, imunisasi dan vaksinasi adalah salah satu upaya yang paling efektif dalam membangun herd immunity guna mencegah mewabahnya suatu penyakit di satu daerah.

Baca Juga: Kembali Gandeng Harian Kompas, Pemprov Jabar Gelar Cycling de Jabar

Mengingat Jawa Barat belum lama ini pernah mengalami darurat Kejadian Luar Biasa (KLB) di Purwakarta, akibat Polio. Dimana sejumlah balita terjangkit virus tersebut, yang akhirnya memaksa dilakukan Sub PIN Polio.

“Terkait Pekan Imunisasi Dunia (PID), diikuti hampir 180 negara. Puncaknya pada minggu keempat April. Tapi untuk di Indonesia dilakukan pada 5-10 dan Jawa Barat nanti 13 Mei, In Syaa Allah di Bio Farma. Untuk semua jenis. Seremonial betapa pentingnya melengkapi imunisasi,” kata Nina di Gedung Sate, Rabu (10/5/2023).

“Kalau tidak diimunisasi kita bisa sakit, karena penyakit yang sebetulnya bisa dicegah dengan imunisasi. Polio, difteri. Harusnya bisa. Tapi di Jawa Barat beberapa kejadian terjadi KLB. Sehingga kita menginginkan anak di Jawa Barat lengkap imunisasinya sehingga tidak terjadi penyakit,” papar Nina.

Maka dari itu, dia meminta kepada masyarakat yang telah mengikuti Sub PIN Polio tahap 1, untuk kembali menyertakan anaknya menjalani tahap 2, dimulai pada 15 Mei ini. Terutama di kota/kabupaten yang telah memiliki capaian 95 persen keatas.