Find Us On Social Media :
()

Membaca Merupakan Cara Melihat Dunia

Jumar Sudiyana - Sabtu, 27 Mei 2023 | 12:38 WIB

Jakarta,Sonora.Id - Jika ingin mengenal dunia, membacalah. Tapi, jika ingin dikenang dalam keabadian peradaban zaman, maka menulislah.

Pelaut penerbang (Purn) Laksamana Muda Rosihan Arsyad dan Captain pilot Monica Anggreni membuktikan bahwa menulis bisa dilakukan oleh siapa saja apapun latar belakang profesinya.

Penulis buku "Menerjang Ombak Menembus Awan", Rosihan Arsyad, dalam bukunya mengisahkan kesan dan inspirasi selama menjadi orang nomor satu di Bumi Sriwijaya periode 1998-2003.

Sebelum menduduki posisi nomor satu di Sumatera Selatan, Rosihan Arsyad yang kelahiran Bengkulu 74 tahun silam merupakan purnawirawan di Angkatan Laut berpangkat Laksamana Muda.

Kecintaan Rosihan Arsyad dengan dunia kepenulisan diawali semenjak menjadi perwira muda. Di mulai dengan menyusun buku-buku ajar. Beberapa tulisan Rosihan Arsyad juga telah diterbitkan dalam bentuk publikasi.

Penulis Monika Anggreni layak disebut Kartini modern. Pilot yang sudah memiliki 9.000 jam terbang kini sudah menjadi seorang Kapten Pilot, pimpinan dalam sebuah penerbangan. Monica mengakui dalam buku yang ditulisnya bahwa awalnya ia tidak bercita-cita menjadi Pilot, namun ayahnya yang bertugas di TNI AU mengharuskan dirinya akhirnya keluar kuliah dari teknik sipil dan mengambil jalur penerbangan sebagai karirnya.

Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional Mariana Ginting mengatakan aktivitas membaca, berpikir, menulis, dan berkarya adalah siklus yang saling berhubungan. Buku sebagai produk dari proses kreatif menjadi pemicu dalam mendorong penguatan literasi masyarakat.

"Karya yang dipersembahkan ini setidaknya memberikan kontribusi dalam hal ketersediaan literatur dan sumber bacaan alternatif," imbuh Marian.

Literasi Akhir Pekan yang digawangi Chappy Hakim Institute (CHI) bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional merupakan kali kelima diselenggarakan.

Literasi akhir pekan merupakan aktivitas bincang-bincang buku dikolaborasikan dengan musik dan literasi yang dikonsep ala gathering.
"Tema bincang-bincang dipilih agar tidak terlalu serius. Harapannya banyak pihak yang mau mengikuti jejak untuk menulis dan sharing pengetahuan," pungkas pimpinan CHI, (Purn) Marsekal TNI Chappy Hakim.